1. Pengkajian telah dilaksanakan dengan metode pengumpulan data melalui
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik yang ditunjang dengan
pemeriksaan diagnostik dan medical record. Dari hasil data yang diperoleh
dari klien ketika di rumah sakit dengan riwayat kesehatan mengalami
fraktur collum femur tertutup dibuktikan dengan adanya hasil rontgen foto
pelvis 29 Oktober 2021 kesan susp fraktur cervical femur sinistra, foto hip
joint kesan fraktur collum femoris sinistra, disertai angulasi fragmen distal.
Dengan menerapkan sikap bina hubungan saling percaya maka dapat
terjalinnya hubungan saling percaya antara penulis, perawat dengan klien.
Sehingga tidak ditemukan hambatan pada tahap pengkajian.

2. Menurut SDKI (PPNI, 2017) yang terkait dengan fraktur terdapat beberapa
diagnosis yang mungkin muncul. Dari data yang didapatkan dari hasil
pengkajian penulis mengangkat 3 diagnosis aktual sesuai dengan
kebutuhan klien ialah nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
(fraktur), defisit perawatan diri (Mandi, makan, mengenakan pakaian)
berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal (fraktur) dan ansietas
berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan, kurang terpapar
informasi. Diagnosis tersebut diangkat sesuai dengan kondisi klien saat itu serta kebutuhan prioritas klien yang dapat menyebabkan terjadinya
komplikasi lebih lanjut jika tidak mendapatkan penanganan segera.

3. Perencanaan keperawatan yang disusun oleh penulis untuk menyelesiakan
masalah keperawatan yang ditemukan pada klien sesuai dengan diagnosis
keperawatan yang diangkat berdasarkan SIKI (PPNI, 2018) dan
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan klien. Intervensi dalam teori
diterapkan kepada klien tidak semua dilakukan karena tindakan yang
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan klien.

4. Implementasi keperawatan yang dilakukan telah disesuaikan dengan
perencanaan keperawatan yang telah penulis susun. Dalam proses
pelaksanaan klien sangat koperatif sehingga mudah untuk penulis
melakukan implementasi sesuai intervensi yang terlah disusun. Namun
implementasi belum dilakukan secara optimal dikarenakan klien akan
dilakukan operasi pada tanggal 03 November 2021.

5. Evaluasi keperawatan yang telah dilakukan selama tiga hari intervensi
pada tanggal 02 November 2021 dengan hasil dari 3 diagnosis aktual yang
diangkat ada 2 yang belum teratasi yaitu nyeri akut berhubungan dengan
agen pencedera fisik (fraktur), dan defisit perawatan diri (Mandi, makan,
mengenakan pakaian) berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
(fraktur) dan ada 1 yang teratasi yaitu ansietas berhubungan dengan kurang
terpapar informasi. Pada diagnosis yang belum teratasi karena klien akan
menjalani operasi pada tanggal 03 November 2021.