REPOSITORY

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I

Asuhan Keperawatan Pada Ny. T dengan Ketoasidosis Diabetikum di Ruang Cempaka Barat RSUD Budhi Asih Jakarta Timur

1. Pengkajian telah dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui
observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan
status rekam medis. Terdapat kesusuai antara teori (Brunner & Suddarth
2014) dan kasus yaitu tanda gejala klinis klien dengan KAD adanya
poliuria, polidipsia, polifagia, mual, muntah, sakit perut, dehidrasi,
lemah.

2. Pada teori (Doengos, 2019) terdapat 6 diagnosa keperawatan yang
mungkin terjadi pada klien dengan ketoasidosis diabetikum, dalam
kasus ditemukan 9 diagnosa keperawatan. Terdapat 3 diagnosa
keperawatan yang ditemukan dalam klien namun tidak ada dalam teori
yaitu pola napas tidak efektif, nyeri akut, gangguan integritas kulit,
diagnose tersebut diangkat karena terdapat tanda dan gejala dan sesuai
dengan kondisi klien.

3. Perencanaan keperawatan untuk semua diagnosa keperawatan mengacu
pada SIKI (2018) dan disesuaikan dengan kondisi klien. Perencanaan
keperawatan diurutkan berdasarkan prioritas kebutuhan klien yang jika
tidak ditangani akan menimbulkan komplikasi yang membahayakan.
Pada diagnosa pola napa tidak efektif intervensi yang direncanakan
yaitu manajemen jalan napas, diagnosa hipovolemi intervensi yang
direncanakan manajemen hipovolemi, dan diagnosa ketidakstabilan kadar glukosa darah intervensi yang direncanakan manajemen
hiperglikemi.

4. Implementasi tindakan keperawatan telah dilakukan penulis sesuai
dengan intervensi keperawatan yang telah disusun. Pada diagnosa
pertama klien sudah mulai lepas selang oksigen namun dipasang
kembali jika terasa sesak, pada diagnosa kedua klien diberikan cairan
melalui intravena dan memonitor intake output, pada diagnosa ketiga
klien diberikan terapi insulin, diberikan diit DM tipe 2 dan dilakukan
pengecekan glukosa darah.

5. Evaluasi keperawatan dilakukan pada hari terakhir yaitu hari keempat
perawatan dimana terdapat 3 diagnosa keperawatan yaitu pola napas
tidak efektif, hipovolemi, ketidakstabilan kadar glukosa darah tidak
teratasi. Pada hari perawatan ke-4 klien mengalami apneu dan
dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga maka dilakukan
implementasi perawatan jenazah di ruangan. Hal ini terjadi karena
belum teratasinya faktor risiko pada klien seperti kadar glukosa darah
yang masih tinggi, dan infeksi ditandai dengan peningkatan leukosit
pada hasil laboraturium.
Ketersediaan
LOADING LIST...
Detail Information
Pembimbing / Promotor : Tutty Aprianti
Pengarang : Alia Tisca
NIM : P17120019044
Jurusan : Keperawatan
Edisi :
No. Panggil : KP.041 ALI a 2022
ISBN/ISSN :
Legalization : 2022-00-00
Subyek : Asuhan Keperawatan
Ketoasidosis Diabetikum
Klasifikasi : KP.041 ALI a 2022
Jenis : Tugas Akhir Jurusan Keperawatan
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta I : Jakarta.,
Deskripsi Fisik : ix,54 hlm.;ilus.;29 cm
Lampiran Berkas :
LOADING LIST...