GAMBARAN GINGIVITIS DAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PASIEN IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2019
Riset Kesehatan Dasar (RISKEDAS) pada 2007, 2013, dan 2018 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan prevalensi masalah gigi dan mulut di Indonesia. Di Indonesia, gingivitis merupakan penyakit gigi dan mulut dengan prevalensi terbanyak kedua setelah karies, yaitu sebesar 96,58%. Gingivitis dapat dialami oleh kelompok ibu hamil. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif dengan total sampel 60 pasien ibu hamil di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2019. Sampel tersebut dibagi berdasarkan kelompok usia kehamilan (trimeseter I, trimester II, dan trimester III), 20 pasien ibu hamil untuk setiap kelompok usia kehamilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua pasien ibu hamil mengalami gingivitis dengan prevalensi 26 (43%) gingivitis ringan, 27 (45%) gingivitis sedang, dan 7 (12%) gingivitis parah. Hasil kuisioner mengenai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut menunjukkan bahwa terdapat 26 (43%) pasien ibu hamil dengan pengetahuan baik, 21 (35%) dengan pengetahuan sedang, dan 13 (22%) dengan pengetahuan kurang. Berdasasarkan kelompok usia kehamilan, pasien ibu hamil pada usia kehamilan trimester III memiliki tingkat gingivitis ringan yang paling banyak, yaitu sebanyak 10 (50%). Pasien ibu hamil pada usia kehamilan trimester III juga memiliki tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan kategori baik paling banyak, yaitu15 (75%). Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa gingivitis pada masa kehamilan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor hormonal selama kehamilan, tetapi juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. Semakin baik tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada pasien ibu hamil maka semakin rendah tingkat gingivitis yang dialaminya.