Karies gigi merupakan penyakit yang banyak menyerang anak-anak maupun dewasa, baik pada gigi susu maupun gigi permanen. Anak usia 8-10 tahun merupakan kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut karena umumnya anak-anak pada umur tersebut masih mempunyai perilaku atau kebiasaan diri yang kurang menunjang terhadap kesehatan gigi. Karies pada gigi Molar pertama permanen menjadi penyebab utama tingginya prevalensi pencabutan, disebabkan karena gigi Molar pertama permanen adalah gigi yang pertama erupsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran karies molar pertama permanen pada murid kelas V MI Nurul Huda Lebak Bulus tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan metode total sampling pada 38 murid kelas V di MI Nurul Huda tahun 2019. Data dikumpulkan dengan cara melakukan pemeriksaan gigi molar pertama permanen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah murid yang terkena karies Molar pertama permanen adalah 25 murid (66%). Berdasarkan jenis kelamin, dari 15 murid laki-laki di dapatkan 15 murid yang terkena karies (39%), sedangkan pada murid perempuan terdapat 10 murid yang terkena karies (26%). Berdasarkan Jumlah gigi Molar pertama permanen yang terkena karies berdasarkan kedalamanya sebanyak 57 gigi (100%) dengan kedalaman karies mencapai email sebanyak 41 gigi (72%) dan yang mengalami karies mencapai dentin sebanyak 4 gigi (7%) dan karies mencapai pulpa sebanyak 12 gigi (21%). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar gigi molar pertama permanen (66%) terkena karies. Berdasarkan jenis kelamin murid laki-laki lebih banyak yang terkena karies dibandingkan dengan murid perempuan. Berdasarkan kedalaman kariesnya, karies mencapai email lebih banyak dibandingkan karies mencapai dentin dan pulpa. Disarankan bagi murid yang tidak terdapat karies pada gigi molar pertama permanennya diharapkan dapat meningkatkan dan memelihara kesehatan giginya dan bagi murid yang telah mengalami karies pada gigi molar pertama permanennya untuk segera melakukan penambalan giginya sehingga proses karies tidak berlanjut lebih parah. Dan bagi pihak sekolah diharapkan untuk melakukan kerjasama dengan pihak puskesmas setempat untuk melakukan kegiatan UKGS.