Kementerian Kesehatan memperkirakan tahun 2024, jumlah AKI di Indonesia akan
menjadi 183 per 100.000 kelahiran hidup, salah satu penyebab utama kematian ibu di Indonesia
yaitu pendarahan, hal yang mempengaruhi pendarahan salah satunya karna multiparitas atau
ibu yang sudah melahirkan lebih dari 3 kali, ibu dengan multiparitas memiliki berbagai risiko
yang mempengaruhi proses persalinan selanjutnya. Oleh karena itu, diperlukan asuhan
kebidanan yang tepat untuk mencegah risiko yang mungkin terjadi pada ibu dengan paritas
tinggi. Tujuan dari tugas akhir ini untuk menerapkan asuhan kebidanan secara komprehensif
sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas bagi ibu dan bayi. Metode tugas akhir
ini menggunakan metode studi kasus dengan pengumpulan data secara observasi, wawancara,
dan rekam medis. Subjek asuhan adalah ibu hamil yang diberi asuhan secara komprehensif
mulai usia kehamilan 36 minggu 2 hari. Hasil selama pemeriksaan kehamilan didapatkan
bahwa Ny. R termasuk ibu grande multigravida dan terdapat kesenjangan pada hasil
pemeriksaan TFU yang tidak sesuai usia kehamilan, namun jika dihitung TBJ berat bayi
termasuk dalam kategori berat normal. Asuhan persalinan kala II berlangsung selama 3 menit
tanpa penyulit. Pada kala III berlangsung selama 7 menit tanpa penyulit. Pada kala IV Ny. R
mengalami laserasi perenium grade I, dilakukan penjahitan perenium tanpa anastesi.
Kunjungan nifas dan neonatus 6 jam sampai 28 hari berjalan normal tanpa komplikasi, ibu
sudah menggunakan KB IUD di pasang pasca plasenta. Kesimpulan Selama kehamilan,
persalinan, nifas, dan bbl tidak ditemukan penyulit pada Ny. R walaupun secara teori ibu
dengan grande multi gravida memiliki risiko.