Latar Belakang : Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada penyandang tunanetra
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi mereka.
Pemilihan media audio dan metode demonstrasi pada penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut mendukung meningkatnya pemahaman penderita tunanetra, dengan
mempraktekkan secara langsung cara menyikat gigi yang benar. Tujuan : Untuk
mengetahui gambaran debris indeks sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan
dengan media audio dan demonstrasi menyikat gigi pada penyandang tunanetra di
SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta tahun 2024. Metode : Metode penelitian ini
adalah penelitian deskriptif, penelitian ini dilakukan pada 28 orang penyandang
tunanetra yang diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pemeriksaan debris indeks. Hasil :
Sebelum penyuluhan didapatkan kriteria buruk sebanyak 17 orang (60,8%), kriteria
sedang sebanyak 10 orang (35,7%), dan kriteria baik sebanyak 1 orang (3,5%), Dan
sesudah penyuluhan didapatkan kriteria sedang sebanyak 14 orang (50%), kriteria baik
sebanyak 13 orang (46,5%), dan kriteria buruk sebanyak 1 orang (3,5%). Kesimpulan
: Debris indeks sebelum penyuluhan terbanyak pada kriteria buruk yaitu 17 orang
(60,8%). Debris indeks sesudah penyuluhan terbanyak pada kriteria sedang yaitu 14
orang (50%). Terjadi peningkatan yang signifikan pada kriteria buruk dari yang
sebelum diberi penyuluhan sebanyak 60,8% menjadi 3,5% setelah penyuluhan.