Gambaran ph Saliva Sebelum dan Sesudah Berkumur Air Rebusan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L) pada Mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Jakarta I Tahun 2024
Latar Belakang: Saliva merupakan cairan yang kompleks yang dapat
berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan di rongga mulut. Menjaga pH
saliva dalam rentang normal dapat membantu menghindari banyak masalah gigi,
terutama karies gigi. Cara mencegah karies gigi dapat dilakukan secara kimiawi
dengan menggunakan obat kumur. Saat ini banyak obat kumur digunakan dari
bahan alami yang murah, aman dan efektif salah satunya adalah rebusan daun
jambu biji. Daun jambu biji mengandung tanin, flavonoid, steroid, saponin, dan
minyak atsiri yang kaya akan sineol yang dapat mempengaruhi pH saliva dan
sebagai antibakteri. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran pH saliva sebelum dan sesudah berkumur air rebusan daun jambu biji
pada mahasiswa jurusan kesehatan gigi Poltekkes Kemenkes Jakarta I Tahun
2024. Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian Pre-Eksperimen.
Penelitian ini dilakukan dengan sampel 57 mahasiswa yang diperoleh
menggunakan teknik simple random sampling. Instrument yang digunakan adalah
pH indikator universal dan lembar pemeriksaan pH saliva. Hasil: Hasil penelitian
ini menunjukkan sebelum berkumur dengan air rebusan daun jambu biji sebagian
besar sebanyak 50 orang (87,7%) dengan kategori pH saliva asam, dan sesudah
berkumur dengan air rebusan daun jambu biji sebagian besar sebanyak 47 orang
(82,5%) dengan kategori netral. Kesimpulan: Berkumur air rebusan daun jambu
biji dapat meningkatkan pH saliva yaitu dengan peningkatan rata-rata pH saliva
sebesar 1,65.