Kanker pankreas merupakan tumor ganas yang terletak pada pankreas disebabkan oleh genetik,
riwayat diabetes, obesitas, kebiasaan merokok dan paparan zat kimia. Kanker pankreas termasuk
insiden kematian ketujuh terbanyak akibat kanker secara global menurut Global Cancer Statistics
tahun 2020. Kanker pankreas dapat menyebabkan penyumbatan usus di duodenum dan saluran
empedu. Untuk mengatasi masalah penyumbatan tersebut, perlu dilakukan segera intervensi
pembedahan pada abdomen yaitu laparatomi. Laparatomi merupakan jenis prosedur pembedahan
mayor yang dilakukan dengan teknik membuka bagian perut dengan sayatan terbuka. Bedah bypass
paliatif dapat dilakukan untuk obstruksi saluran empedu atau obstruksi saluran gastrointestinal akibat
tumor kepala pankreas, tujuannya untuk mengarahkan kembali aliran isi lambung dan empedu di
sekitar area dimana tumor menghalangi aliran normal sistem pencernaan. Masalah pasien post
operasi yang lebih sering muncul adalah masalah nyeri. Keluhan nyeri yang lebih intens dipengaruhi
oleh jenis operasi bedah mayor. Penulisan karya ilmiah ini memiliki tujuan untuk menurunkan skala
nyeri dengan terapi non farmakologis yaitu dengan terapi deep breathing relaxation dan hold finger.
Penerapan deep breathing relaxation dan hold finger dalam pengelolaan nyeri pada pasien post
operasi laparatomi selama 3 hari dilakukan melalui pemantauan tanda-tanda vital dan skala nyeri
selama 3 kali pemantauan. Hasil penerapan deep breathing relaxation dan hold finger menunjukkan
adanya penurunan skala nyeri pada pasien. Penerapan deep breathing relaxation dan hold finger
diharapkan dapat diterapkan sebagai intervensi pada pasien dengan masalah nyeri post operasi
laparatomi di ruang rawat inap.