Penerapan Terapi Uap Minyak Kayu Putih untuk Meningkatkan Bersihan Jalan Napas pada Balita dengan ISPA dalam Konteks Keluarga Tahun 2024
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan peringkat ke-4 penyebab kematian di
dunia pada tahun 2020 yang merenggut sekitar 2,6 juta jiwa. Angka ISPA pada balita di
Indonesia tahun 2018 sebesar 13,7% dan di DKI Jakarta sebesar 13,2%. Gejala umum yang
sering terjadi yaitu batuk, hidung tersumbat, dan pilek yang dapat menimbulkan masalah
bersihan jalan napas tidak efektif. Terapi komplementer untuk meningkatkan bersihan jalan
napas salah satunya adalah terapi uap minyak kayu putih. Terapi uap minyak kayu putih
merupakan terapi yang berasal dari air panas yang ditambahkan dengan minyak kayu putih.
Kandungan Cineole pada minyak kayu putih berkhasiat memberikan efek mengencerkan
dahak, anti inflamasi dan melegakan pernafasan. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan
untuk menerapkan terapi uap minyak kayu putih untuk meningkatkan bersihan jalan napas
pada balita dengan ISPA. Penerapan terapi uap minyak kayu putih dilakukan selama 3 hari
berturut-turut pada pagi dan sore hari dengan durasi 10 menit. Hasil yang didapatkan
setelah pemberian terapi uap minyak kayu putih ditemukannya peningkatan bersihan jalan
napas pada hari ketiga tidak ada batuk, produksi sputum berkurang, kental hampir
mengering, berwarna putih, suara ronkhi berkurang, RR 30x/mnt, napas tampak lebih lega.
Hal tersebut menunjukkan adanya keefektifan terapi uap minyak kayu putih untuk
meningkatkan bersihan jalan napas pada balita dengan ISPA.