Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap Kelelahan Pasca Kemoterapi Pada Anak dengan Leukemia
Leukemia merupakan penyakit kanker pada organ pembentuk
darah yang menyebabkan produksi berlebihan pada leukosit yang imatur ataupun
leukosit yang tidak berfungsi (Purwati & Sulastri, 2020). Insidensi leukemia di
dunia berdasarkan data GLOBOCAN tahun 2020 yaitu sebanyak 474,519 kasus
baru dan jumlah kematian akibat leukemia 311,594 kasus, dengan kejadian paling
banyak ditemukan di Negara Asia (WHO, 2021). Kelelahan terkait kanker adalah
gejala umum pada pasien anak yang mempengaruhi sekitar 36% hingga 93% kasus,
dengan tingkat kelelahan lebih tinggi pada pasien yang menjalani kemoterapi,
mencapai 70% hingga 100% kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap kelelahan pasca kemoterapi pada
anak dengan leukemia. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif
dengan desain quasi eksperimen pre-test post-test with control group design.
Kriteria inklusi partisipan yaitu anak dengan leukemia berusia 6-12 tahun yang
menjalani kemoterapi di ruang rawat inap. Penelitian dilakukan pada tanggal 19 Juli
– 1 Agustus 2024 di ruang Anggrek dan ruang Tanjung RSAB Harapan Kita.
Sampel penelitian terdiri dari 34 pasien dengan masing-masing 17 partisipan pada
kelompok intervensi dan 17 partisipan pada kelompok kontrol. Hasil penelitian
didapatkan pengaruh teknik relaksasi otot progresif (ROP) terhadap kelelahan pasca
kemoterapi dengan nilai p-value 0.001 (p<0.05). Kesimpulan: ada pengaruh teknik
ROP terhadap kelelahan pasca kemoterapi pada anak dengan leukemia.