Hubungan Ketepatan Waktu Minum Obat dan Konsumsi Cairan terhadap Kekambuhan Pasien Gagal Jantung
Kondisi yang disebut gagal jantung terjadi saat jantung tidak dapat menyediakan
aliran darah yang cukup untuk tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh jantung yang
tidak mampu memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrisi. Di Indonesia, jumlah kasus penyakit jantung terus
meningkat dengan tingkat prevalensi sekitar 1,5%, atau sekitar 15 dari setiap 1000
orang menderita penyakit ini. Pasien dengan riwayat gagal jantung dapat
mengalami kekambuhan, yaitu kondisi yang terjadi ketika gejala yang sebelumnya
telah membaik menjadi muncul kembali. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan ketepatan waktu minum obat dan konsumsi cairan terhadap
kekambuhan pada pasien gagal jantung. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dan desain cross sectional dengan pendekatan retrospektif. Jumlah
sampel 93 orang responden dan teknik pengambilan sampel dengan consecutive
sampling. Analisis data dengan uji korelasi Gamma dan Somers'd. Hasil penelitian
memperoleh (p-value < 0,05) untuk hubungan ketepatan waktu minum obat
terhadap kekambuhan pasien gagal jantung, sedangkan (p-value > 0,05) untuk
hubungan konsumsi cairan terhadap kekambuhan pasien gagal jantung.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara
ketepatan waktu minum obat dengan kekambuhan pasien gagal jantung (p-value <
0,05) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi cairan dan
kekambuhan pasien gagal jantung (p-value > 0,05)