Latar Belakang : Mengingat bahwa anak-anak usia sekolah lebih mungkin mengalami
masalah kesehatan gigi dan mulut karena berhubungan dengan perkembangan fisik
anak. Tahap ini menggambarkan waktu ketika anak-anak mulai mengembangkan
kebiasaan yang sering kali bertahan hingga dewasa. Salah satunya adalah menjaga
kebersihan gigi dan mulut. Hanya sedikit anak Indonesia yang memiliki kesehatan
mulut yang baik. Boneka tangan dapat digunakan sebagai alat pendidikan kesehatan.
Ada keyakinan bahwa kisah yang diceritakan boneka dapat memengaruhi perilaku
anak. Dengan bermain peran dengan boneka, anak-anak dapat mengasah imajinasi
mereka. Tujuan : Diketahuinya gambaran pengetahuan tentang pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan media
boneka tangan pada kelas 1B SD Limo 03. Metode : jenis penelitian ini bersifat
deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data berupa kuisioner. Sample yang diperoleh sebanyak 33 orangdengan
teknik purposive sampling. Hasil : Dari hasil penelitian ini didapatkan dari 33
responden yang memiliki tingkat pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut sebelum dilakukan penyuluhan dengan boneka tangan dengan kategori baik
sebanyak 15 orang (45,4%), kriteria cukup sebanyak 13 orang (39,4%), dan kategori
kurang sebanyak 5 orang (15.1%). Sedangkan setelah dilakukan penyuluhan dengan
boneka tangan didapatkan hasil dengan kategori baik sebanyak 30 orang (91%),
kategori cukup sebanyak 3 orang (9%), dan kategori terendah tidak ada. Serta selisih
perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan boneka tangan adalah
15.15.