Penerapan Progressive Muscle Relaxation terhadap Kualitas Nyeri pada Pasien Kanker Ovarium Post Laparatomi di RSUP Fatmawati
Kanker ovarium adalah kanker ginekologi yang paling mematikan dan menempati urutan
kelima penyebab kematian pada wanita. Tahun 2023 tercatat lebih dari 313.959 kasus
baru kanker ovarium di dunia. Di Indonesia tahun 2020 kanker ovarium menempati
urutan ke tiga peningkatan kasus tertinggi pada wanita yaitu mencapai 14.896 kasus baru
dengan jumlah kematian mencapai 9.581 kasus. Pembedahan digunakan untuk mencegah
metastase, menentukan stadium dan mengatasi kanker. Di DKI Jakarta pasien kanker
ovarium yang telah menjalani pembedahan mencapai 66,4%. Pembedahan yang
dilakukan dapat menimbulkan nyeri. Pada 24 jam pertama sekitar 22-67% pasien post
operasi abdomen mengatakan mengalami nyeri skala sedang hingga berat. Tingginya
tingkat nyeri yang dirasakan pada pasien pasca operasi, maka penulisan karya ilmiah
akhir ini ditujukkan untuk mengetahui efektifitas penerapan progressive muscle
relaxation (PMR) terhadap kualitas nyeri pasien kanker ovarium post laparatomi di RSUP
Fatmawati. Penerapan intervensi dilakukan dengan menggunakan single subject research.
Pasien dirawat dengan diagnosa medis post laparatomi ca ovarium stadium 1 hari ke-satu.
Pasien mengeluh nyeri pada area luka post operasi dengan skala nyeri 4 (sedang).
Pemberian intervensi PMR dilakukan tiga hari dengan dua sesi/ hari. Penerapan PMR
yang dilakukan dalam karya ilmiah akhir ini terbukti dapat membantu menurunkan
kualitas nyeri post operasi yang dirasakan pasien.