Pengkajian yang dilakukan padamTn . N pada tanggal 21 Maret
2023 didapatkan oeh penulis melalui berbincang-bincang, observasi,
pemeriksaan fisik serta informasi dari perawat ruangan dan juga data
rekam medis. Faktor predisposisi yang terjadi pada klien karena 1
tahun yang lalu klien pernah memiliki gangguan jiwa dan sudah
melakukan rawat jalan di RS HGA Depok namun pengibatan
sebelumnya belum berhasil karena klien putus obat selama 1 bulan
sebelum masuk rumah sakit. HasilOpengkajian menurutOteori dan
praktik lapanganOyang penulisOdapatkan sudah sesuai yaitu data
objektif klien tampak suka melambaikan tangan, tampak senyum
sendiri, kontak mata klien kurang,Okonsentrasi berkurang, klien
tampak menyendiri, klien sering melamun, klien hanya berfokus
pada satu pandangan. Serta terdapat faktor yang memepengaruhi
gangguan persepsi sensori dalam pemenuhan kebutuhan aman
nyaman yaitu gangguan persepsi sensori penglihatan.
Diagnosis keperawatan yang penulis dapatkan pada Tn. N yaitu
terdapat tiga diagnosis yaitu gangguan persepsi sensori : halusinasi,
isolasi sosial dan harga diri rendah kronis. Penulis menetapkan
diagnosis prioritas gangguan persepsi sensori : halusinasi
penglihatan sebagai diagnosis medis utama klien berdasarkan teori
yang sudah di jabarkan akibat dari isolasi sosial.