Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja dengan Praktik Pencegahan Kekerasan Seksual di SMA D Jakarta
Kekerasan seksual adalah kekerasan yang dipaksakan oleh pelaku dan terjadi karena
adanya unsur kehendak seksual yang mengarah pada kekerasan yang tidak
dikehendaki dan menyinggung korban. Dampak kekerasan seksual yang terjadi pada
remaja dapat menimbulkan efek trauma yang mendalam pada korban. Kekerasan
seksual yang terjadi tidak terlepas pada minimnya pengetahuan mengenai pendidikan
seksual yang berdampak pada posisi korban sebagai pihak yang lemah dan tidak
berdaya. Pengetahuan yang memadahi cenderung membentuk sikap positif terhadap
seseorang karena dengan mengetahui seseorang dapat mengambil atau menentukan
sikap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan
praktik pencegahan kekerasan seksual pada remaja. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, populasi penelitian ini adalah
siswa/I SMA D Jakarta dengan sampel sebanyak 90 responden. Hasil univariat dalam
penelitian ini menunjukan bahwa nilai rata-rata pengetahuan responden sebesar 91.14
dan nilai rata-rata praktik pencegahan kekerasan seksual responden sebesar 87.19.
Hasil bivariat dalam penelitian ini dengan menggunakan uji Spearman rank
menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan remaja dengan
praktik pencegahan kekerasan seksual di SMA D Jakarta diperoleh nilai p-value 0,26
dengan r=0,11. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan intervensi
edukasi atau dengan uji metodologi yang berbeda.