Studi Komparatif: Vaksinasi COVID-19 Terhadap Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II dan Non Diabetes di Puskesmas Wilayah Jakarta Selatan
Penderita diabetes melitus ataupun kelompok komorbiditas lain membutuh vaksin
COVID-19 untuk mencegah terinfeksi virus tersebut. Beberapa penelitian terkait
telah menunjukkan bahwa pemberian vaksin tersebut dapat mengakibatkan
peningkatan kadar gula darah yang dikatikan dengan sistem imun tubuh. Tujuan
penelitian ingin mengeksplorasi hubungan vaksin COVID-19 terhadap kadar gula
darah. Metode penelitian dengan desain cohort, pendekatan studi prospektif.
Penelitian dilakukan dengan komparatif antara penderita DM tipe II dan non-DM
untuk melihat efek vaksin COVID-19 terhadap kadar gula darah. Populasi adalah
penderita DM tipe II dan non DM yang telah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis
booster I atau booster II. Sample sebanyak 78 responden. Kriteria inklusi penderita
DM tipe II dan non DM tanpa komorbid, sudah mandapat vaksin COVID-19 dosis
booster I atau booster II. Teknik pengambilan sample dilakukan dengan purposive
sampling. Penelitian menggunakan kuisioner data demografi, pola makan, dan hasil
gula darah. Hasil penelitian yakni karaktersitik jenis vaksin booster seluruhnya
adalah Pfizer, dengan mayoritas booster I sebanyak 52.5%, hiperglikemik pada
penderita DM tipe II sebanyak (12,8%) dan pada non DM (6,4%). Tidak ada
hubungan yang bermakna antara vaksin booster terhadap kadar gula darah DM tipe
II dan non-DM (p-value > 0,05). Kesimpulan : hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara vaksin COVID-19 booster terhadap kadar gula
darah penderita DM tipe II dan non DM. Perlu observasi berlanjut efek dari vaksin
boost.