Studi Komparatif Status Pekerjaan Dalam Mengikuti Konseling terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa
Hipertensi saat ini masih menjadi masalah global yang tak kunjung usai. Angka
hipertensi di Indonesia sejak tahun 2013 hingga 2018 terus mengalami peningkatan.
Kesadaran masyarakat yang rendah akan pengobatan dan konseling menjadi salah
satu faktor tingginya angka hipertensi. Adanya perbedaan kepatuhan berobat pada
pasien bekerja dan tidak bekerja menjadi alasan peneliti untuk melakukan
penelitian. Desain penelitian menggunakan studi komparatif dengan metode cross
sectional dengan membandingkan kelompok yang bekerja dengan yang tidak
bekerja. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa dengan sampel
sebanyak 70 responden yang dibagi menjadi 35 responden yang bekerja dan 35
responden yang tidak bekerja. Pengambilan data menggunakan kuisioner MMAS8 yang sudah melewati uji validitas dan reliabilitas. Karakterisitik responden yang
menderita hipertensi di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa menunjukkan usia
responden di dominasi oleh pralansia (45-59 tahun) dengan jenis kelamin sebagian
besar perempuan dimana paling banyak menderita selama 1-5 tahun dengan
pendidikan terakhir SMA. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara
konseling terhadap kepatuhan minum obat pasien hipertensi berdasarkan status
pekerjaan dibuktikkan dengan p value=0,018 (p value<0,05). Beberapa faktor
confounding juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara konseling
dengan kepatuhan minum obat berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir, dan lama menderita.