Hubungan Kemampuan Aktivitas Hidup Sehari-hari dengan Depresi pada Lansia di RW 08 Kelurahan Kebagusan Kota Jakarta Selatan
Proses menua adalah menurunnya fungsi jaringan secara bertahap yang
mengakibatkan lansia rentan terhadap berbagai penyakit. Proses penuaan pada lansia
selain berpengaruh terhadap segi kehidupan juga diikuti dengan penurunan fisik dan
mental. Saat memasuki lanjut usia muncul berbagai masalah kesehatan sehingga terjadi
kemunduran kondisi fisik. Oleh karena hal tersebut lansia mengalami kemunduran
dalam kemampuan fisik yang diakibatkan oleh penurunan fungsi organ tubuh,
kemampuan untuk melakukan ADL akan mengalami penurunan sehingga kemandirian
lansia akan menurun. Perubahan keadaan fisik juga berpengaruh pada psikis, masalah
tersebut dapat menimbulkan masalah gangguan kesehatan mental, salah satunya
depresi. Kemandirian lansia dalam hal kemampuan berjalan dan perawatan diri akan
dipengaruhi oleh perubahan fisik dan penurunan fungsi tubuh. Kemampuan lansia
untuk melakukan ADL dasar dan ADL instrumental dapat menjadi predictor yang baik,
sehingga penilaian dini penting dilakukan terhadap ADL lansia maka ketidakmampuan
dalam melakukan ADL serta depresi pada lansia dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengianalisis hubungan antara kemampuan aktivitas hidup sehari-hari dengan
depresi pada lansia. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional.
Populasi penelitian ini adalah lansia yang bertempat tinggal di RW 08 Kelurahan
Kebagusan dengan sampel sebanyak 100 orang. Pengambilan sampel menggunakan
simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank. Hasil.
Analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank. Secara statistik didapatkan hasil
ADL dasar dengan depresi pada lansia (r=0,60, p=0,000) dan ADL instrumental
dengan depresi pada lansia (r=0,68, p=0,000). Kesimpulan. Ada hubungan yang
signifikan antara kemampuan aktivitas hidup sehari-hari dengan depresi pada lansia di
RW 08 Kelurahan Kebagusan, Kota Jakarta Selatan.