Efektifitas Edukasi Menggunakan Video Animasi dan Leaflet Terhadap Pencegahan Risiko Nomophobia pada Remaja SMP di Jakarta Selatan
Nomophobia adalah kondisi dimana seseorang mengalami
kecemasan karena tidak dapat menggunakan atau mengakses informasi dari
telepon genggam. Nomophobia dapat disebabkan karena penggunaan media sosial
yang berlebihan dan terlalu lama menggunakan telepon genggam dengan durasi
>3 jam/hari. Berdasarkan data KOMINFO (2017) dari 6246 sampel pengguna
internet, didapatkan 59,89% nya merupakan siswa SMP. Tujuan.
Mendeskripsikan efektifitas edukasi menggunakan video animasi dan leaflet
terhadap pencegahan resiko nomophobia pada remaja SMP di Jakarta Selatan
Metode. Peneliti menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen dengan
pendekatan pretest-posttest control group design untuk mengetahui efektifitas
edukasi remaja dengan resiko nomophobia di SMPN 218 Jakarta dan SMP PGRI
12. Perkiraan sampel berjumlah 45 responden. Hasil. Ada perbedaan yang
bermakna penurunan resiko nomophobia sebelum dan setelah dilakukan edukasi
dengan video animasi dan leaflet pada kelompok intervensi dengan (p=0,000).
Penurunan bermakna juga terjadi antara kelompok intervensi dan kelompok
kontrol sebelum dan setelah intervensi penelitian dengan perbedaan rerata skor
(6,33 poin). Perbedaan antar kedua kelompok secara substansi bermakna terhadap
kemungkinan terjadinya penurunan kejadian nomophobia pada remaja dengan
nilai p=0,041. Kesimpulan. Ada perbedaan yang bermakna antara penurunan
resiko nomophobia sebelum dan setelah dilakukan edukasi dengan video animasi
dan leaflet pada kelompok intervensi dan ada perbedaan yang bermakna
penurunan resiko nomophobia pada kelompok intervensi dibandingkan dengan
kelompok kontrol setelah dilakukan edukasi dengan video animasi dan leaflet.
Peneliti menyarankan menggunakan metode edukasi yang berbeda, misalnya
mengajak responden untuk melakukan hal-hal positif atau bermain bersama untuk
mengurangi kecanduan gadget yang dirasakan.