Remaja merupakan seseorang yang berusia 10-18 tahun. Remaja memiliki
karakteristik, dimana salah satu karakteristik yang timbul pada remaja adalah
timbulnya khayalan akan aktivitas seksual (pornografi) sehingga di masa ini remaja
mulai mengakses pornografi, penelitian sebelumnya menyebutkan sebanyak 82,2%
remaja sering terpapar pornografi melalui elektronik. Remaja yang telah sampai
adiksi akan pornografi akan timbul salah satu tanda yaitu kesulitan dalam
berinteraksi sosial. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan intensitas akses
pornografi di media sosial dengan interaksi sosial remaja dengan teman sebaya di
SMA Z Jakarta tahun 2023. Metode: Penelitian dengan pendekatan kuantitatif
desain cross sectional. Sampel penelitia merupakan siswa SMA Z Jakarta tahun
ajaran 2022/2023 sebanyak 98 remaja. teknik pengambilan sampel adalah simple
random sampling. Pengambilan data kuesioner karakteristik individu (kuesioner
tipe kepribadian, kuesioner interaksi dengan orang tua), kuesioner intensitas akses
pornografi, interaksi sosial remaja dengan teman sebaya yang telah valid dan
reliabel. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: hasil penelitian
menunjukan 75,5% responden memiliki intensitas rendah akses pornografi di media
sosial, dan 54,1% responden memiliki interaksi yang tinggi dengan teman sebaya.
Analisis data menggunakan uji chi-square didapatkan terdapat hubungan antara dua
variabel dengan ρ-Value = 0,010. Diskusi: tinggi rendah nya pengaksesan
pornografi akan mempengaruhi baik dan buruknya interaksi seseorang.
Kesimpulan: Hasil penelitian disarankan kepada remaja agar mampu menunjukan
perilaku yang bijak dalam menggunakan media sosial agar dapat terhindar dari
perilaku negatif, dan mampu meningkatkan perilaku positif dalam bergaul atau
berinteraksi dengan teman sebaya.