Gambaran TLI (Tooth Lost Index) dan Penggunaan Gigi Tiruan pada Kader Posyandu Zona 1 Kelurahan Pondok Rajeg Cibinong Bogor Tahun 2022
Kehilangan gigi merupakan suatu keadaan gigi tidak ada atau
lepas dari soket atau tempatnya. Dalam Kebijakan Nasional Kesehatan Gigi Mulut
tahun 2010-2025, dinyatakan bahwa masalah kesehatan gigi yang menonjol
adalah masalah kehilangan gigi akibat karies, oleh karena itu keberadaan gigi
tiruan merupakan solusi terhadap ketidaknyamanan yang muncul akibat
kehilangan gigi. Untuk mendapatkan angka persentase dari jumlah gigi tetap yang
hilang terhadap angka DMF-T dilakukan pengukuran TLI (Tooth Lost Index).
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran TLI (Tooth Lost Index) dan penggunaan
gigi tiruan pada kader Posyandu Zona 1 Kelurahan Pondok Rajeg Cibinong Bogor
tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, dilakukan
pada 35 responden dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan
untuk pengumpulan data adalah lembar pemeriksaan berisi identitas pasien, status
lokalis gigi geligi dan pertanyaan penggunaan gigi tiruan. Hasil: Pada responden
terdapat 191 gigi berlubang (Decayed) dengan rata-rata 5,46, 159 gigi
hilang/dicabut karena karies (Missing) dengan rata-rata 4,54, dan 13 gigi yang
ditambal (Filled) dengan rata-rata 0,37, sehingga didapatkan angka pengalaman
karies (DMF-T) 363 dengan rata-rata 10,34. Untuk persentase TLI yang diperoleh
dari perbandingan angka Missing terhadap DMF-T diperoleh hasil sebesar 43,9%.
Dari 30 responden yang kehilangan gigi (Missing) terdapat 6 responden (20%)
menggunakan gigi tiruan dan 24 responden (80%) tidak menggunakan gigi tiruan.
Kesimpulan: Angka pengalaman karies (DMF-T) pada responden termasuk
dalam kriteria sangat tinggi dengan persentase TLI (Tooth Lost Index) kurang baik
karena lebih dari 30% gigi hilang, dan penggunaan gigi tiruan pada responden
masih sangat rendah.