Gagal jantung adalah penyakit kronis dan progresif yang terjadi ketika otot jantung tidak
dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan darah dan oksigen.
Kota Depok menjadi salah satu kota di Jawa Barat yang memiliki angka kejadian rawat
inap pasien gagal jantung sebesar 5,0%. Gejala yang dialami pada pasien gagal jantung
salah satunya adalah dyspnea. Upaya dalam mengontrol gejala yang dialami pasien gagal
jantung dengan cara melakukan deep breathing exercise. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh deep breathing exercise terhadap penurunan dyspnea
pada pasien gagal jantung di Rumah sakit wilayah Depok. Metode penelitian ini adalah
kuantitatif dan quasi experiment dengan pendekatan pretest posttest with control group,
menggunakan data primer yang berasal dari wawancara dan pengukuran tanda tanda vital
pasien serta menggunakan data sekunder yang berasal dari rekam medik. Sampel
penelitian ini adalah pasien gagal jantung dengan perkiraan berjumlah 34 responden
dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan masing-masing pretest
dan posttest terhadap tingkat dyspnea serta tanda tanda vital pada kelompok intervensi
dan kelompok kontrol nilai p-value 0.000 (p <0.05). Kesimpulan dari penelitian ini
adalah terdapat pengaruh deep breathing exercise terhadap penurunan dyspnea pada
pasien gagal jantung di Rumah sakit wilayah Depok. Rekomendasi untuk penelitian
selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak jumlah sampel, menambah variabel
confounding yang belum diteliti dan dapat mengontrol faktor lama dirawat.