Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hypertensive Heart Disease pada Pasien di RSUD Pasar Rebo Tahun 2022
Hypertensive Heart Disease berkontribusi terhadap meningkatnya beban penyakit
kardiovaskular di seluruh dunia dan dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian.
Secara global, prevalensi HHD meningkat sebesar 137,91% dari 7,82 juta pada tahun
1990 menjadi 19,60 juta pada tahun 2019. Pada tingkat nasional, Cina membawa
prevalensi HHD tertinggi, diikuti oleh Amerika Serikat dan India. Indonesia berada di
peringkat ke-3 dengan jumlah penderita HHD tertinggi di dunia setelah Cina dan
India berdasarkan tingkat DALY (Disability-Adjusted Life Year). Kurangnya aktivitas
fisik telah lama dikaitkan dengan kejadian HHD. Di Indonesia, tercatat 33,5%
penduduk termasuk dalam kelompok aktivitas fisik rendah. Provinsi dengan
persentase penduduk yang tidak melakukan aktivitas fisik terbesar adalah DKI
Jakarta, dimana 47,8% penduduknya tidak melakukan aktivitas fisik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian
HHD pada pasien di Poliklinik Jantung RSUD Pasar Rebo Tahun 2022. Penelitian ini
menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional retrospektif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien HHD di Poliklinik Jantung RSUD
Pasar Rebo dengan jumlah sampel sebanyak 124 responden. Hasil analisis univariat
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 69 responden (55,6%) memiliki
tingkat aktivitas fisik rendah, 46 responden (37,1%) memiliki tingkat aktivitas
sedang, dan 9 responden (7,3%) memiliki tingkat aktivitas fisik tinggi. Hasil analisis
bivariat dalam penelitian ini dengan menggunakan uji chi square menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian HHD dengan nilai p
value = 0,000. Hasil penelitian disarankan kepada masyarakat untuk menjaga dan
mengatur pola hidup sehat serta aktif berolahraga secara rutin untuk mencegah
terjadinya komplikasi dan menstabilkan tekanan darah.