Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Ide Bunuh Diri pada Remaja
Remaja adalah sekelompok orang yang berada pada usia antara masa kanak-kanak dan
dewasa di mulai dari usia 10-19 tahun yang memiliki kerentanan dalam memenuhi tumbuh
kembangnya. Di masa usia remaja banyak muncul risiko kesehatan remaja, salah satunya
adalah risiko perilaku menyimpang remaja. Ide bunuh diri menjadi salah satu perilaku
menyimpang yang ada pada remaja yaitu ketika seseorang secara aktif mempertimbangkan
dan mencari cara untuk bunuh diri. Sebanyak 5,54% siswa SMP dan SMA membuat
rencana bunuh diri. Faktor risiko munculnya ide bunuh diri pada remaja digolongkan
menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal yang menyebabkan ide bunuh diri
pada remaja. Salah satu dari faktor eksternal munculnya ide bunuh diri adalah faktor
keluarga. Salah satu dari faktor keluarga ialah pola asuh atau gaya pengasuhan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pola asuh orang tua dengan ide
bunuh diri pada remaja SMA/K di wilayah parung. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa SMA/K di daerah Parung dengan jumlah sampel sebanyak 142 responden.
Hasil analisis penelitian ini responden yang memiliki ide bunuh diri dengan pola asuh
otoriter sebanyak 26 orang (18,3%), responden yang memiliki ide bunuh diri dengan pola
asuh otoritatif sebanyak 39 orang (27,5%), dan responden yang memiliki ide bunuh diri
dengan pola asuh permisif sebanyak 26 orang (18,3%). Sedangkan responden yang tidak
memiliki ide bunuh diri dengan pola asuh otoriter sebanyak 2 orang (1,4%), responden
yang tidak memiliki ide bunuh diri dengan pola asuh otoritatif sebanyak 38 orang (26,8%),
dan responden yang tidak memiliki ide bunuh diri dengan pola asuh permisif sebanyak 1
orang (1,7%). Hasil analisis uji statistik chi square didapatkan hasil nilai p value = 0,001
menunjukkan jika terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengaan ide bunuh diri
pada remaja SMA/K di parung. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih lanjut
tentang jenis pola pengasuhan yang lebih baik untuk di terapkan kepada remaja demi
kesehatan mental remaja