Masalah HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan dunia, termasuk di
Indonesia yang merupakan negara dengan prevalensi HIV/AIDS yang tinggi.
Remaja merupakan salah satu kelompok yang memiliki risiko tertular HIV/AIDS.
Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta merupakan provinsi penyumbang kasus
HIV/AIDS terbanyak dalam beberapa tahun terakhir. Perlu dikaji tingkat
pengetahuan dan perilaku kelompok remaja SMP di Depok dan Jakarta tentang
pencegahan penularan HIV/AIDS. Metode studi komparatif dengan pendekatan
cross sectional merupakan desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini.
dengan membandingkan dua kelompok yang berbeda. Karakteristik dari 2
kelompok responden yang berbeda dalam penelitian ini yang terdiri dari umur,
jenis kelamin dan pendidikan orang tua adalah sama. Tingkat pengetahuan
responden dalam penelitian ini memiliki tingkat kesetaraan pengetahuan yang
rendah. Tingkat pengetahuan yang rendah pada remaja SMP di Jakarta lebih
mendominasi (64%) dibandingkan dengan remaja SMP di Depok (50%)
dibuktikan dengan perilaku risiko tinggi lebih banyak pada remaja SMP di
Jakarta. Hasil uji Chi-Square bahwa terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS, karna diperoleh
nilai p value = 0,000 (nilai p ≤ 0,05), selain dari tingkat pengetahuan, faktor
confounding (usia, jenis kelamin dan pendidikan orang tua) juga mempengaruhi
perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS dalam penelitian ini. Dalam rangka
meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan remaja khususnya HIV/AIDS yang
merupakan salah satu fenomena penyakit yang diprioritaskan di tingkat dunia dan
di Indonesia. Pendidikan kesehatan perlu dimasukkan dalam kurikulum
pendidikan di sekolah agar remaja memiliki informasi kesehatan yang baik dan
diharapkan dapat mempengaruhi perilaku yang baik bagi remaja di kemudian hari.