Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. N dengan Underweight Di Puskesmas Kecamatan Tapos Kota Depok Tahun 2022
secara umum penatalaksanaan asuhan kebidanan ini mengikuti arahan
kebidanan secara optimal, yaitu meliputi :
1. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
Asuhan kebidanan kehamilan yang telah diberikan kepada Ny N
berjalan baik dan melakukan kunjungan secara teratur sesuai standar 10
T, pada Ny N ditemukan penyulit yaitu Lila Ny N 22 yang masuk dalam
kategori KEK (Kekurangan Energi Kronik), lalu pada pengukuran
TFU(tinggi fundus uteri) Ny N, didapati tinggi fundus yang tidak sesuai
dengan usia kehamilan yaitu pada kunjungan terakhir usia 38 minggu
didapati TFU Ny N 27 cm, hal ini tidak sesuai teori. Tinggi fundus
uterus yang tidak sesuai usia kehamilan dapat menyebabkan bayi lahir
dengan berat lahir rendah, atau IUGR. Penulis melakukan evaluasi dan
sesuai program yang dijalankan UPTD Puskesmas Tapos untuk
mengatasi KEK yaitu dengan pemberian PMT (pemberian makanan
tambahan) yaitu berupa biscuit ibu hamil dan susu lovamil, Ny N pada
usia kehamilan 28 minggu dijadwalkan untuk konsultasi pada bagian
gizi dilantai 2 hari sabtu untuk pemberian PMT dalam mengatasi KEK
pada ibu hamil. Penulis menerapkan asuhan kebugaran pada Ny N yaitu
prenatal yoga, dan Ny N selalu diperhatikan dalam mematuhi protokol
kesehatan.
2. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan
Asuhan persalinan tidak dapat diberikan kepada Ny N, dikarenakan
pada saat Ny N mengeluh mulas sejak pukul 07.00 Ny N datang untuk
mengecek apakah sudah ada pembukaan, namun sesuai protokol
kesehatan Ny N tetap dilakukan swab antigen, karena hasil antigen Ny N reaktif, Ny N dilakukan rujukan ke RS Bhayangkara Brimob, sebelum
dilakukan rujukan Ny N dilakukan pemeriksaan fisik yaitu TD : 126/ 82
mmhg S: 36,5 N: 80x/m RR: 20x/m TFU : 27 cm DJJ : 134x/m HIS :
- 10’-“ VT : v/v tak, portio tebal lunak, Pembukaan 1 cm, ket +, preskep
H 1. Ny N dilakukan rujukan ke RS Bhayangkara Brimob sesuai dengan
standar protokol kesehatan, penulis dan petugas menggunakan APD
level 2 diantar menggunakan ambulance, Ny N menjalani persalinan
dengan tindakan SC sesuai anjuran dokter agar tidak terjadi penyebaran
dan memanimalisir tingginya kasus covid-19, Ny N dilakukan tindakan
SC dan bayi dilahirkan pada pukul 09.43 jenis kelamin perempuaan, BB
: 2.100 gram PB : 43 cm, bayi dalam keadaan sehat dan tidak dilakukan
IMD serta rawat gabung, sesuai standar protkol kesehatan dan
kemenkes. Bayi yang lahir dari ibu yang terkonfirmasi covid-19
langsung dimandikan dan tidak dilakukan rawat gabung.
3. Asuhan Kebidanan Pada Nifas
Asuhan kebidanan nifas yang diberikan sesuai standar teori yaitu 4
kali pada 24 jam, 6 hari, 10 hari, dan 30 hari, kunjungan Nifas pertama
dilakukan pada 24 jam dan dilakukan melalui via whatsapp, dikarenakan
keadaan ibu terkonfirmasi covid-19, maka sesuai anjuran kemenkes,
asuhan nifas dapat dilakukan melalui whatsaap apabila ibu
terkonfirmasi covid-19, ibu mengatakan bahwa ibu dalam keadaan
sehat, dan ibu sangat senang karena bayinya sudah lahir, ibu
mengatakan perdarahan nya 1 pembalut, warna merah, dan ibu
melakukan mobilisasi miring kanan kiri, duduk, berdiri dan jalan, ibu
mengatakan bahwa dirinya sedang menunggu hasil tes PCR, jika hasil
nya negative ibu akan dipulangkan bersama bayinya dan petugas
kesehatan terdekat akan memantau ibu dari rumah. Asuhan nifas 4 kali
kunjungan tidak ada penyulit dan komplikasi, serta tidak ditemukan
adanya tanda tanda bahaya nifas. Penulis menerapkan asuhan kebugaran
yaitu Teknik marmet, pijat oksitosin yang manfaat nya untuk membantu
ibu dalam memperlancar produksi ASI ibu.
4. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
Asuhan bayi baru lahir telah diberikan kepada By Ny N sesuai
standar yaitu 4 kali, 24 jam, 6 hari, 10 hari dan 30 hari. Bayi lahir dengan
BB: 2.100 gram PB : 43 cm, bayi tidak dilakukan rawat gabung dengan
ibunya, bayi diletakkan diruang terpisah yaitu diinkubator, bayi yang
lahir dari ibu terkonfirmasi positif covid-19 dilakukan swab PCR sesuai
standar protokol kesehatan dan kemenkes, sampai bayi dan ibu
dinyatakan PCR negatif, ibu dan bayi tidak boleh bertemu. Bayi
diberikan ASI sufor selama di Rumah sakit, dikarenakan kondisi dan
keadaan ibu serta ASI ibu yang belum bisa keluar, sesuai ketentuan dan
standar protokol kesehatan bayi boleh diberikan sufor jika keadaannya
tidak memungkinkan dan tersedianya fasilitas rumah sakit. Tali pusat
bayi puput pada hari ke 6 kunjungan ke 2 dirumah, bayi sehat, menyusu
dengan baik, tidak ada tanda tanda bahaya. Karena bayi lahir dengan
berat badan lahir rendah atau BBLR. Penulis menerapkan asuhan PMK
(perawatan metode kanguru) dirumah dengan mempraktikannya pada
ibu dan bayi, penulis melakukan penkes untuk perawatan bayi BBLR,
yaitu susui bayi sesering mungkin, ganti popok atau pakaian bayi jika
basah, pastikan suhu bayi stabil dan lakukan metode PMK.