Masalah kesehatan masyarakat yang memiliki konsekuensi kesehatan yang
signifikan salah satunya adalah anemia pada ibu hamil. Kondisi kekurangan zat besi
atau defisiensi besi merupakan penyebab paling sering dari kejadian anemia
tersebut. Hal ini disebabkan karena kebutuhan selama kehamilan yang meningkat
baik untuk ibu maupun janinnya. Dampak anemia terhadap kehamilan dapat berupa
kehamilan abortus, partus prematurus, perdarahan pada persalinan, gangguan masa
nifas, BBLR, cacat bawaan dan angka kematian perinatal meningkat. Anemia pada
kehamilan merupakan kondisi dimana konsentrasi hemoglobin pada ibu hamil di
bawah 11g/dl. Adapun tujuan laporan tugas akhir ini adalah untuk menerapkan
asuhan kebidanan yang komprehensif pada kehamilan dengan anemia ringan. Jenis
laporan tugas akhir ini menggunakan metode studi penelahaan kasus di Puskesmas
Pancoran Mas Kota Depok dari bulan Januari- April 2022. Subyek Asuhan adalah
Ny. E G2P1A0 Hamil 32 minggu 4 hari. Teknik pengumpulan data didapat dari
data primer dan data sekunder. Pada kehamilan trimester III ibu mengalami anemia
ringan dengan kadar Hb 10,1 gr/dl dan diberikan tambahan tablet zat besi 60 mg
dua kali sehari. Pemeriksaan kadar Hb dilakukan kembali pada kehamilan 37
minggu 3 hari dan mengalami peningkatan kadar Hb ibu menjadi 11,5 gr/dl.
Kondisi Ny. E terdapat indikasi positif covid tanpa gejala dan dilakukan isolasi
mandiri. Dengan demikian pemberian asuhan tetap diberikan sesuai protokol
kesehatan dan berkolaborasi dengan Dokter sampai dengan dinyatakan negatif
covid. Pada saat persalinan kala I Ny. E tidak mengalami penyulit pada
persalinannya. Selama pemantauan kala IV Ny. E mengalami rupture grade II
dan dilakukan penjahitan tanpa anestesi. Tidak ada komplikasi atau penyulit
selama masa nifas dan bayi baru lahir. Selama kehamilan sampai masa nifas
diterapkan. Asuhan kebugaran untuk mengurangi ketidaknyamanan dan
penanganan keluhan ibu. Secara komprehensif asuhan yang diberikan pada Ny.
E sesuai standar asuhan kebidanan, sehingga bidan dapat memberikan asuhan
sesuai dengan standar tatalaksana kasus pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
yang ada.