1. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny. A umur 21 tahun
G1P0A0 maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: Pada masa
kehamilan Ny. A mendapatkan Asuhan Kebidanan Antenatal dengan baik dan
melakukan kunjungan secara teratur dengan standar 10 T. Selama kehamilan Ny.
A mengeluhkan nyeri perut bagian bawah dan sering buang air kecil hal ini
merupakan hal yang normal dialami ibu hamil karena posisi kepala janin sudah
berada di bawah dan menyebabkan tekanan di area perut bagian bawah sehingga
ibu terasa nyeri. Jika nyeri perut bagian bawah disetai dengan demam, perdarahan dari
vagina, nyeri saat buang air kecil, dan susah berjalan sebaiknya ibu memeriksakan diri
ke dokter karena dikhawatirkan mengarah ke gejala yang lebih serius, seperti: solusio
plasenta, plasenta previa, infeksi saluran kemih, dan lain-lain.
Sering buang air kecil dapat diantisipasi dengan banyak minum air putih
pada siang hari agar pada malam hari tidak mengganggu istirahat karena sering
buang air kecil dan usahakan sebelum tidur untuk buang air kecil terlebih dahulu.
2. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan
Pada saat persalinan ketuban sudah pecah dan berwarna kehijauan,
dilakukan pemantauan dengan melakukan pengukuran TTV dan DJJ hasil
pemeriksaan baik dan tidak ditemukan adanya gawat janin. Pada kala II lamanya
5 menit. Penatalaksanaan manajemen akif kala III plasenta lahir tanpa masalah
lamanya 6 menit dan tidak terdapat ruptur. Selama pemantauan kala IV juga tidak
ditemukan masalah. Bayi lahir spontan pukul 21.15 WIB, menangis kuat, warna
kulit kemerahan, dan tonus otot aktif dengan A/S 9/10 dengan berat lahir 3.000
gram dan panjang badan 48 cm, berjenis kelamin perempuan. Asuhan kebugaran
ibu juga diterapkan seperti lamaze breathing dan terapi akupresure. Proses
persalinan dilakukan dengan protokol kesehatan COVID-19 dengan
melampirkan hasil pemeriksaan swab antigen sars cov-2 negatif.
3. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas
Asuhan ibu nifas pada Ny. A, telah dilakukan asuhan sesuai standar yaitu
dengan melakukan kunjungan nifas 6 jam, 7 hari, 28 hari, dan 35 hari. Dari semua
hasil pemeriksaan Ny. A tidak ditemukan adanya tanda-tanda bahaya masa nifas,
Ny. A dan suami masih berdiskusi/belum memutuskan untuk menggunakan alat
kontrasepsi jangka panjang. Ny. A tidak mengalami keluhan dalam pemberian
ASI untuk bayinya karena ASI Ny. A cukup banyak dan dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi bayinya. Asuhan kebugaran ibu yang diterapkan pada Ny. A
adalah perawatan payudara dan pijat oksitosin.
4. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
Pada saat pemeriksaan fisik bayi Ny. A tidak ditemukan kelainan. Bayi
menyusu dengan kuat dan berat badan selalu mengalami kenaikan. Kunjungan
Neonatal I (KN I) dilakukan pemeriksaan 6 jam setelah lahir, Kunjungan
Neonatal II (KN II) dilakukan pada usia 7 hari, Kunjungan Neonatal III (KN III)
dilakukan pada usia 28 hari.