Data pengkajian yang didapatkan penulis berasal dari anamnesa atau
wawancara kepada pasien dan keluarga, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang diagnostik serta berasal dari rekam medik pasien.
Berdasarkan teori Mardalena (2018) terdapat 11 tanda gejala yang
ditemukan pada pasien dengan gastroenteritis, dari hasil pengkajian yang
dilakukan pada An. A didapatkan 4 tanda gejala yaitu nafsu makan
menurun, perut kembung, membran mukosa mulut dan bibir kering, serta
adanya diare. Berdasarkan uraian tersebut terdapat kesenjangan antara
teori dan kasus yang terjadi dimana tanda gejala yang dialami sudah
membaik dan berkurang karena pasien sudah mendapatkan perawatan
berupa pemberian cairan pengganti elektrolit serta oralit di ruang rawat
selama 1 hari 1 malam dan diare sudah berada pada hari ke 3. Pemberian
oralit diyakini dapat meringankan tanda gejala dehidrasi akibat diare, oralit
adalah pertolongan pertama yang dapat digunakan untuk mengatasi
dehidrasi karena diare (Sari et al., 2021).
Dari hasil pengkajian pada kasus An. A, penulis menyusun 3 diagnosa
keperawatan utama dari 5 diagnosa yang ditemukan pada tanggal 06
Desember 2021 yaitu Diare berhubungan dengan proses infeksi, Defisit
nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan, Defisit
pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi, diagnosa
yang telah disusun tersebut berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (2017). Pada diagnosa yang telah disusun dan disesuaikan
dengan kasus An. A terdapat perbedaan dengan teori Mardalena (2018),
dimana diagnosa utama pada kasus An. A penulis mengangkat diare
berhubungan dengan proses infeksi karena data-data yang didapatkan pada
An. A lebih banyak mengarah pada diagnosa diare dibandingkan dengan
diagnosa hipovolemia, data yang didapatkan pada kasus An. A 80-100%
terdapat pada diagnosa diare. Susunan diagnosa yang telah disusun
berdasarkan teori hierarki kebutuhan Maslow dimana kebutuhan fisiologis
menjadi dasar lalu kebutuhan rasa aman nyaman, kebutuhan cinta dan
kepemilikan, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri (Patrisia
et al., 2020).
Diagnosa keperawatan yang telah disusun dan diprioritaskan penulis
berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (2018), yang
diharapkan dapat terselesaikan dalam 3x24 jam pelaksanaan serta
diharapkan dapat tercapai seluruh kriteria hasil yang telah dirancang.
Seluruh rencana tindakan yang disusun telah disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan pasien, dalam penyusunan perencanaan ini juga melibatkan
pasien dan keluarga. Intervensi yang telah disusun ini dapat dilakukan
semua oleh penulis, intervensi tersebut telah disesuaikan dengan kondisi
pasien serta lingkungan rumah sakit.
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan oleh penulis
selama 3x24 jam yaitu dari tanggal 06 sampai 08 Desember 2021 telah
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dengan menggunakan
Standar Intervensi Keperawatan (2018), dan telah diimplementasikan
sesuai dengan rencana yang telah disusun. Dalam melaksanakan intervensi
tersebut terdapat beberapa faktor penghambat sehingga penulis kurang
optimal dalam memberikan asuhan keperawatan pada An. A. Namun hal
tersebut dapat diminimalisir karena adanya faktor pendukung yang
didapatkan penulis yaitu dari sikap kooperatif keluarga pasien, kerjasama
yang selalu dilakukan penulis bersama perawat ruangan serta adanya
bimbingan dari perawat ruangan maupun pembimbing klinik demi
mengoptimalkan asuhan keperawatan bagi pasien.
Berdasarkan hasil evaluasi keperawatan yang dilakukan pada tanggal 06
sampai tanggal 08 Desember 2021, dari 3 diagnosa yang ditegakkan yaitu
diare, defisit nutrisi dan defisit pengetahuan yang diintervensi seluruhnya
dalam 3x24jam hanya 2 diagnosa yang teratasi yaitu diagnosa diare dan
defisit pengetahuan. Pada diagnosa defisit nutrisi belum teratasi karena
nafsu makan anak belum membaik sepenuhnya sehingga porsi makan serta
berat badan anak belum meningkat, namun dari beberapa kriteria hasil
yang telah disusun sebagian sudah tercapai tetapi belum bisa memenuhi
kriteria untuk dinyatakan bahwa masalah tersebut telah teratasi.