Asuhan Keperawatan Pada Ny.K Yang Mengalami Unstabel Angina Pectoris Di Ruang Dahlia RSUP Persahabatan Jakarta Timur
Dari hasil proses keperawatan yang diberikan selama 3 hari untuk Ny. K
dengan unstable angina pectoris di RSUP Persahabatan dapat disimpulkan
ialah :
Pengkajian keperawatan diperoleh penulis melalui anamnesa, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang dan rekam medis pasien. Assesmen
keperawatan pada pasien ACS berisikan data karakteristik untuk mendukung
diagnosis masalah keperawatan berupa tanda dan gejala, faktor resiko,
riwayat penyakit, dan penilaian golden berupa pemeriksaan diagnostik. Pada
pengkaian Ny. K didapatkan ke sesuaian data dengan teori yaitu pasien
mengatakan nyeri dada selama 5 menit menjalar ke punggung P : dirasakan
saat aktivitas, Q: deperti diperas, R: dada menjalar ke punggung, klien merasa
sulit bernafas, tidaknyaman setelah aktivitas, merasa lelah dan pasien
memiliki riwayat hipertensi serta keturunan penyakit jantung. Pemeriksaan
EKG didapatkan hasli ST depresipada V3. Pemeriksaan biomarka jantung
dengan hasil CK-MB 29.00 U/L troponin I Hs 23.5 pq/mL. Pemeriksaan
radiologi dengan hasil kardiomegali CTR 69%, curiga congestive paru
dd/pneumonial bilateal. Pemeriksaan coronary angiografi didapatkan hasil
LM: normal, LAD: normal, LCX: stenosis 20% - 30% osteal, RCA: stenosis
20% - 30% proksimal.
Diagnosa keperawatan yang diakat penulis dari hasil pemeriksaan dan
diagnostik dapat ditegakan 3 diagnosa ialah diagnosa pertama nyerii akutt
berhubungann dengann agenn pencederaa fisiologiss (iskemik). Diagnosa
ke dua Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
oksigen dan kebutuhan oksigen. Diagnosa ke tiga resiko penurunan curah
jantung ditandai dengan perubahan afterload. Penegakan diagnosa
keperawatan terkait dengan kondisi pasien mengacu pada SDKI 2017 dan
tingkat kegawat daruratan pada pasien.
Intervensi keperawatan yang telah disusun dengan tolak ukur hasil yang
mengikuti pedomana SLKI 2019 dan persiapan intervensi pada SIKI 2018.
Semua diagnosa keperawatan diharapkan dapat terselesaikan dalam rentang
tempo 3 x 24 jam dari pemberian intervensi perawatan diberikan dan
memenuhi tujuan keperawatan serta memenuhi tolak ukur hasil yang telah
ditetapkan
Implementasi perawatan telah tertata selaras dengan kondisi & kebutuhan
pasien. Pelaksanaan keperawatan ini dilakukan 3 x 24 jam sesuai dengan
rencana asuhan yang telah disusun. Saat pemberian implementasi masih
terdapat intervensi yang tidak dilakukan karena keterbatasan waktu saat
melakukan asuhan. Terlepas dari segala keterbatasan yang ada, kelengkapan
rekam medis, pemeriksaan fisik dan sarana prasarana lain yang sesuai
memudahkan penulis dalam melakukan implementasi sehingga asuhan tetep
berjalan lancar
Berdasarkan hasil evaluasi dari 3 diagnosa yang telah ditegakan ialah
diagnosa nyeri akut, intoleransi aktivitas dan resiko penurunan curah jantung
telah teratasi karena dari beberapa hasil evaluasi telah memenuhi kriteria
sehingga dapat disimpulkan bahwa masalah keperawatan teratasi dan pasien
dapat dipulangkan.