Asuhan Keperawatan An. N Yang Mengalami Crohn Disease Di Gedung A PTK 301 Lantai III RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Berdasarkan hasil asuhan keperawatan pada An. N yang mengalami crohn
disease dapat diambil kesimpulan bahwa :
hasil pengkajian terdapat keterkaitan dimana gejala dan tanda yang timbul pada
An. N sesuai dengan teori yang disebutkan, klien dilakukan pembedahan dan
pembuatan lubang ileostomi bertujuan untuk mengurangi komplikasi pada
saluran pencernaan yang mengalami peradangan sehingga klien lama
perawatan di rumah sakit. Data yang didapatkan penulis bersumber pada klien,
informasi yang diberikan oleh orangtua mengenai An. N serta status rekam
medik klien.
Diagnosis yang muncul pada kasus An. N meliputi : diagnosis pertama Nyeri
akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis : peradangan infeksi,
diagnosis kedua berupa Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrien, diagnosis ketiga Resiko elektrolit berhubungan dengan
gangguan mekanisme cairan, serta diagnosis Keperawatan Perlambatan
pemulihan pascabedah berhubungan dengan Infeksi luka peiroperatif. Terdapat
kesenjangan diagnosis keperawatan yang muncul pada kasus dengan teori yang
diuraikan, pada tahap merumuskan masalah penulis sedikit kesulitan dalam
menentukan prioritas diagnosa keperawatan.
Perencanaan keperawatan yang disusun kepada An. N mengacu pada SLKI
(2018) dan disesuaikan dengan prioritas kebutuhan An. N dengan melibatkankeluarga dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan. Pada tahap ini penulis
berfokus untuk mengatasi masalah prioritas sesuai dengan teori kebutuhan
manusia hirarki maslow berupa masalah kenyamanan nyeri, masalah nutrisi
kurang dari kebutuhan, pemulihan pascabedah serta resiko gangguan elektrolit.
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan selama 3x24 jam penulis dapat
menerapkan implementasi sesuai dengan intervensi yang telah disusun dan
beberapa modifikasi. Terdapat faktor yang pendukung dalam proses
implementasi berupa keterlibatan orangtua dan perawat ruangan membantu
penulis dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien, selain itu terdapat
faktor penghambat dalam melakukan implementasi keperawatan berupa klien
yang harus selalu ditemani orangtua karena merasa takut dan tidak mau bicara
kepada perawat.
Berdasarkan hasil evaluasi terakhir yang dilakukan pada tanggal 08 Desember
2021 - 09 Desember 2021 didapatkan data dari keempat diagnosis keperawatan
yang diangkat meliputi Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis : proses infeksi, Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrien, Perlambatan pemulihan pascabedah berhubungan
dengan Infeksi luka peiroperatif dan Resiko ketidakseimbangan elektrolit
berhubungan dengan gangguan mekanisme cairan,. Hasil evaluasi asuhan
keperawatan yang telah dilakukan selama 3x24 jam penulis menemukan 1
diagnosis masalah aktual teratasi, 2 diagnosis masalah aktual belum teratasi
dan 1 diagnosis resiko belum teratasi namun beberapa kriteria hasil diagnosis
tersebut sudah tercapai tetapi belum dapat disimpulkan bahwa masalah teratasi,
sehingga intervensi dilanjutkan.