Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Unstable Angina Pectoris (UAP) di Ruang Gardenia Lantai 6 RSUD Tarakan Jakarta Pusat
Pengkajian keperawatan yang dilakukan oleh penulis didapatkan dengan
melakukan wawancara terhadap klien dan keluarga klien, observasi terhadap
kondisi klien, pemeriksaan fisik terhadap klien serta buku rekam medik klien.
Dapat disimpulkan hasil pengkajian pada Ny. E didapatkan kesesuaian dengan
teori yang berkembang selama ini seperti pada klien dengan UAP akan
merasakan nyeri pada dada dan menjalar kedaerah sekitarnya, nyeri abdominal,
mual, muntah, sesak nafas, sinkop, pada pemeriksaan penunjang didapatkan
hasil EKG dengan iskemia dan nilai enzim jantung menunjukkan nilai normal
namun terdapat tanda dan gejala yang penulis tidak temukan pada klien yaitu
sianosis hal ini dapat terjadi karena klien telah menjalani delapan hari perawatan
dan sianosis dapat ditemukan pada pengkajian primer yaitu pada saat klien
berada di IGD.
Diagnosis keperawatan yang penulis temukan pada Ny.E terdapat tiga diagnosis
prioritas yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis, resiko
penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload, defisit
nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan. Terdapat dua diagnosis
keperawatan yang sesuai dengan teori yang berkembang dan satu diagnosis
keperawatan tambahan yaitu defisit nutrisi. Hal ini terjadi karena kurangnya
asupan makanan pada klien akibat rasa mual dan nyeri pada ulu hati yang
dirasakan oleh klien.
Intervensi keperawatan yang penulis rumuskan mengacu pada Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI). Penulis merumuskan waktu untuk dilakukan
intervensi berdasarkan fisiologis dan keadaan klien serta intervensi yang diambil
berdasarkan pada prioritas masalah yang sebelumnya penulis rumuskan pada
diagnosis keperawatan. Saat merumuskan intervensi keperawatan, penulis
menggunakan terapi akupresure sebagai terapi nonfarmakologi kepada klien.
Terapi ini penulis ambil berdasarkan Evidence Based Nursing yang telah
berkembang saat ini.
Implementasi keperawatan dilakukan selama empat hari dimulai sejak tanggal 8
Februari 2022 sampai tanggal 11 Februari 2022. Implementasi keperawatan
yang dilakukan penulis berdasarkan buku Standar Prosedur Operasional
Keperawatan (SPOK), capaian waktu yang penulis rumuskan saat intervensi
keperawatan serta disesuaikan dengan kondisi klien. Perawat berperan dalam
memberikan promosi kesehatan agar tidak terjadi rehospitalisasi pada klien,
promosi kesehatan ini dapat berupa edukasi tentang diet sehat pada klien, rutin
untuk minum terapi obat obatan yang telah diberikan,menghindari stress, serta
membatasi aktivitas fisik pada klien
Evaluasi keperawatan akhir pada tanggal 11 Februari 2022 dapat disimpulkan
nyeri yang dirasakan pada klien sudah menurun, status nutrisi yang dicapai
sudah lebih baik dari sebelumnya, curah jantung pada klien sudah meningkat
serta toleransi aktivitas yang dilakukan klien bertahap dan dalam fase perbaikan.
Untuk selanjutnya klien melakukan rawat jalan di Poli jantung, menganjurkan
klien saat mual untuk tetap makan sedikit namun sering, dan menjaga pola hidup
agar tetap sehat untuk mencegah kekambuhan berulang.