1. Pengkajian Keperawatan pada klien dilakukan melalui wawancara,
memperhatikan tingkah laku yang dilakukan klien, informasi dari
perawat ruangan dan melihat rekam medik klien. Hasil data yang
penulis dapatkan yaitu klien terlihat menyendiri dan baru akan
berbicara jika diajak bicara terlebih dahulu, ketika ditanya alasan
kenapa tidak bergabung dengan yang lainnya klien menjawab karena
malas berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal dan klien takut
jika tidak disukai oleh yang lain, suara klien pelan, afek klien datar,
ketika berbicara klien cenderung lebih sering menunduk, kontak mata
klien kurang dan tidak menatap lawan bicaranya. Pada pengkajian ini
didapatkan data yang sesuai mengenai data dilapangan dan menurut
teori.
2. Diagnosis, yang penulis dapatkan ada tiga diagnosis keperawatan jiwa
yaitu Isolasi Sosial, Defisit Perawatan Diri, dan Gangguan Persepsi
Sensori : Halusinasi Pendengara. Dan Isolasi Sosial menjadi diagnosis
utama berdasarkan teori dan isolasi sosial dapat menyebabkan defisit
perawatan diri dan halusinasi pada klien.
3. Perencanaan keperawatan, yang telah disusun dengan kriteria hasil
yang mengikuti pedoman SLKI 2019 dan persiapan intervensi pada
SIKI 2018. Diagnosis keperawatan yang dialami Nn.D sudah teratasi
semua dan memenuhi tujuan kriteria hasil yang telah ditetapkan
4. Implementasi keperawatan, tindakan keperawatan sudah dilakukan
sejak tanggal 8 Juni 2021-12 Juni 2021, penulis melakukan tindakan
keperawatan untuk tiga diagnosis keperawatan utama yaitu isolasi
sosial, defisit perawatan diri, dan gangguan persepsi sensori :
halusinasi pendengaran. Tindakan yang dilakukan sudah sesuai
dengan rencana tindakan yang telah dibuat oleh penulis.
5. Evaluasi keperawatan, evaluasi yang dilakukan oleh penulis pada
tanggal 8 Juni sampai 12 Juni 2021 untuk diagnosis utama Isolasi
sosial didapatkan perkembangan pada perilaku klien yaitu Klien
mengatakan sudah tau keuntungan memiliki teman dan kerugian jika
tidak memiliki teman, klien mengatakan sudah tidak takut untuk
berkenalan dan memulai pembicaraan, afek klien sudah tidak datar,
kontak mata sudah ada, sudah tidak terlihat menyendiri lagi. Dan
diagnosis defisit perawatan diri dan gangguan persepsi sensori :
halusinasi pendengaran sudah menunjukkan pencapaian yang sesuai
dengan kriteria yang sudah ditetapkan.