Asuhan Keperawatan Pada Ny. E Yang Mengalami Unstable Angina Pectoris (UAP) di Ruang ICCU Gedung A RSUD Tarakan Jakarta Pusat
Pengkajian keperawatan diperoleh melalui anamnesa, pemeriksaan fisik,
observasi, hasil pemeriksaan penunjang dan rekam medis klien. Pada hasil
pengkajian ditemukan kesesuaian antara teori dengan kondisi klinis klien
seperti faktor risiko pada Ny. E yaitu usia 57 tahun, riwayat penyakit jantung
dari keluarga dan hipertensi terkontrol sejak tahun 2008. Manifestasi klinis
yang ditemukan pada klien memiliki kesenjangan dengan teori dimana sesak
napas berkurang, kedalaman napas dangkal dan saat diauskultasi normal.
Masalah oksigenasi klien sudah berkurang dikarenakan klien sudah
mendapatkan penatalaksanaan medis selama di IGD. Penulis tidak
menemukan hambatan yang berarti dalam melakukan pengkajian.
Diagnosis keperawatan yang ditemukan penulis berdasarkan hasil pengkajian
pada Ny. E terdapat dua diagnosis keperawatan prioritas yaitu pada tanggal 07
Februari ditemukan diagnosis nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis (iskemia) dan risiko penurunan curah jantung ditandai dengan
perubahan irama jantung. Diagnosis keperawatan tersebut telah disusun sesuai
dengan panduan penyusunan diagnosis dalam buku Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia (SDKI).
Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI) dengan tujuan dan kriteria hasil menggunakan
panduan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). Perencanaan keperawatan untuk nyeri akut dilakukan intervensi manajemen nyeri salah
satunya dengan terapi refleksi telapak kaki sebagai evidence-based nursing
yang diterapkan dan risiko penurunan curah jantung dilakukan intervensi
perawatan jantung. Perencanaan ini telah disusun sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan klien.
Implementasi keperawatan dilakukan mulai tanggal 07 – 11 Februari 2022
sebab masa rawat klien lebih dari tiga hari. Implementasi keperawatan
dilakuakn sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan
implementasi keperawatan dilakukan berdasarkan buku Standar Prosedur
Operasional Keperawatan (PPNI, 2021). Dalam proses pelaksanaannya,
terdapat kerjasama antara perawat ruangan, tenaga kesehatan yang lain serta
klien sehingga memudahkan penulis dalam memberikan asuhan keperawatan.
Evaluasi keperawatan yang dilakukan pada hari akhir didapatkan hasil nyeri
akut menurun dan risiko penurunan curah jantung menurun saat dilakukan
evaluasi pada tanggal 10/02/2022. Planninng untuk kedua diagnosis
keperawatan tersebut tetap dilanjutkan di ruang rawat inap.