Asuhan Keperawatan pada Tn.K yang Mengalami Ulkus Diabetikum Pedis Dextra di Ruang Alamanda RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan
Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan kepada Tn.K dengan
ulkus diabetikum pedis dextra di ruang Alamanda di RSUD Pasar Minggu
jakarta selatan pada tanggal 18 Oktober sampai dengan 21 Oktober 2021.
Penulis memberi kesimpulan bahwa asuhan keperawatan yang telah
dilakukan sesuai dengan tahapan proses keperawatan yang meliputi
pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan.
Metode pengumpulan data dalam pengkajian pada Tn K dilakukan dengan
pemeriksaan fisik, anamnesa dengan pasien dan keluarga pasien, observasi
dan hasil data rekam medik. Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa
terdapat beberapa kesesuaian antara teori dan kondisi pasien yaitu
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 18 Oktober
2021, didapatkan kronologis utama saat masuk rumah sakit karena sebulan
yang lalu klien menginjak paku namun karena tidak ada tanda tanda
kesembuhan dan semakin parah. Satu hari sebelum masuk rumah sakit klien
mengeluh lemas dan penurunan kesadaran dan keterangan diagnosa medik
klien mengalami ketoasidosis diabetikum. keluhan utama saat ini klien
tubuhnya lemas, mual, terdapat luka gangren diabetik dengan ulkus derajat
III di diseluruh permukaan pedis dextra dengan diameter ±10 cm, Produksi
pus (+), produksi darah (+) dan jari kaki kanan telunjuk dan kelingking
menghitam. Pemeriksaan GDS pada 18 Oktober 2021: 124 mg/dl, kadar
natrium serum 125 mEq/L terdapat keseuaian dengan teori yang ada yaitu
pasien dengan ketoasidosis mengalami gejala mual, dehidrasi, dan
penurunan kesadaran. Ulserasi kaki menyebabkan hilangnya sensasi sampai
infeksi. Selain itu terdapat kesenjangan pada teori pada saat pengkajian
sistem urogenital Tn.K yaitu balance cairan ialah +350 ml. Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan kepada Tn.K dengan
ulkus diabetikum pedis dextra di ruang Alamanda di RSUD Pasar Minggu
jakarta selatan pada tanggal 18 Oktober sampai dengan 21 Oktober 2021.
Penulis memberi kesimpulan bahwa asuhan keperawatan yang telah
dilakukan sesuai dengan tahapan proses keperawatan yang meliputi
pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan.
Metode pengumpulan data dalam pengkajian pada Tn K dilakukan dengan
pemeriksaan fisik, anamnesa dengan pasien dan keluarga pasien, observasi
dan hasil data rekam medik. Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa
terdapat beberapa kesesuaian antara teori dan kondisi pasien yaitu
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 18 Oktober
2021, didapatkan kronologis utama saat masuk rumah sakit karena sebulan
yang lalu klien menginjak paku namun karena tidak ada tanda tanda
kesembuhan dan semakin parah. Satu hari sebelum masuk rumah sakit klien
mengeluh lemas dan penurunan kesadaran dan keterangan diagnosa medik
klien mengalami ketoasidosis diabetikum. keluhan utama saat ini klien
tubuhnya lemas, mual, terdapat luka gangren diabetik dengan ulkus derajat
III di diseluruh permukaan pedis dextra dengan diameter ±10 cm, Produksi
pus (+), produksi darah (+) dan jari kaki kanan telunjuk dan kelingking
menghitam. Pemeriksaan GDS pada 18 Oktober 2021: 124 mg/dl, kadar
natrium serum 125 mEq/L terdapat keseuaian dengan teori yang ada yaitu
pasien dengan ketoasidosis mengalami gejala mual, dehidrasi, dan
penurunan kesadaran. Ulserasi kaki menyebabkan hilangnya sensasi sampai
infeksi. Selain itu terdapat kesenjangan pada teori pada saat pengkajian
sistem urogenital Tn.K yaitu balance cairan ialah +350 ml. Teori
menyatakan pasien diabetes mengalami diuresis osmotik karena
menyeimbangkan glukosa darah, namun klien tidak mengalami
hiperglikemia sehingga tidak terjadinya diuresis osmotik