Asuhan Keperawatan Pada Bapak D Dengan Hipertensi Dalam Konteks Keluarga di RT. 012 RW 006 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan
Dibawah ini hasil kesimpulan yang penulis dapat sampaikan sebagai berikut:
Hasil pengkajian yang telah didapat dari hasil wawancara, observasi
lingkungan dan pemeriksaan fisik. Setelah dikaji Bapak D mengetahui
mempunyai penyakit hipertensi sejak tahun 2018 riwayat hipertensi ini adalah
penyakit keturunan dari orang tua keluarga bapak D. Keluhan yang dirasakan
saat ini oleh bapak D yaitu sering merasakan sakit pada bagian kepala yang
terasa seperti sedang ditekan benda yang berat dan hilang timbul selama 5
menit, pundak dan tengkuk leher suka terasa sakit. Bapak D masih sering
mengkonsumsi makan makanan yang asin, berlemak dan berminyak serta
minum kopi, merokok dan tidak pernah berolahraga. Bapak D tidak rutin
mengkonsumsi obat hipertensi amlodipine 5 mg. Saat ini tugas keluarga pada
memanfaatkan fasilitas kesehatan belum optimal dikarenakan Bapak D juga
jarang mengontrol tekanan darah ke pelayanan fasilitas kesehatan terdekat
seperti puskesmas maupun klinik.
Berdasarkan hasil pengkajian pada bapak D diperoleh diagnosa keperawatan
yang terdapat pada kasus masalah sakit yang terasa nyeri parah,
ketidakpatuhan program pengobatan, dan pemeliharaan kesehatan tidak efektif
merupakan permasalahan keperawatan yang lanzim ditemukan pada klien
hipertensi di keluarga.
Perencanaan keperawatan pada klien hipertensi yang utama adalah bagimana
cara mengatasi nyeri kepala, melakukan upaya untuk merubah gaya hidup
yang lebih sehat, memotivasi klien dan keluarga untuk patuh dalam program
pengobatan dan mendorong keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
secara rutin.
Implementasi keperawatan yang dilakukan pada bapak D dan keluarga ditata
sesuai dengan planning yang telah dibuat oleh perawat dengan keterlibatan
dari anggota keluarga lainnya. Tindakan yang dilakukan berfokus untuk
memberikan rasa nyaman, memonitor tekanan darah, membuat komitmen
untuk jadwal minum obat hipertensi serta mengedukasi untuk melakukan diit
hipertensi.
Hasil dari evaluasi menunjukkan bahwa pada tanggal 25 februari 2022
ditandai dengan ketiga diagnosa sudah teratasi yaitu nyeri akut,
ketidakpatuhan program pengobatan, dan pemeliharaan kesehatan tidak
efektif. Meskipun telah dihentikan penulis tetap menyarankan kepada bapak D
dan keluarga untuk rutin minum obat amlodipine 1x5 mg dan melakukan
pemeriksaan rutin berkala di pelayanan fasilitas kesehatan. Penulis juga
menyarankan kepada bapak D yang menderita hipertensi untuk menyesuaikan
penggunaan garam sesuai dengan diit serta menyarankan kepada keluarga
untuk selalu mengontrol tekanan darah.