Asuhan Keperawatan Pada By. Ny. K Yang Mengalami Prematur Dengan RDS Di Ruang Prematur Level II RSAB Harapan Kita Jakarta Barat
Dari hasil pengkajian didapat kesinambungan teori dengan kasus yaitu By. Ny.
K lahir pada masa gestasi 28-29 minggu sesuai dengan teori yaitu prematur
merupakan bayi yang lahir sebelum 37 minggu masa kehamilan. Orang tua By.
Ny. K memiliki riwayat KPD (ketuban pecah dini) yang merupakan menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi penyebab bayi lahir prematur. Pada saat
dikaji By. Ny. K memiliki berat badan 1.438 gram, yang merupakan tanda bayi
lahir prematur yaitu bayi lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram. By. Ny. K
memiliki refleks sucking (menghisap) lemah, refleks rooting negatif yang
sesuai dengan karakteristik bayi prematur yang memiliki penurunan tonus otot
dan kemampuan refleks yang masih berkembang sebagian. By. Ny. K memiliki
lingkar kepala 28 cm, lingkar dada 28 cm dan terdapat lanugo pada tubuh dan
kepala, jaringan lemak subkutan yang tipis, serta kulit yang berkerut,
karakteristik ini sesuai dengan keadaan bayi prematur yang memiliki lingkar
kepala kurang dari 33 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm, terdapat lanugo pada
tubuh dan kepala dan kulit yang berkerut. By. Ny. K memiliki diagnosa medis
Respiratory Distress Syndrome (RDS) yang ditandai dengan terjadinya desaturasi yang naik turun yang terjadi pada awal kelahiran ini merupakan salah
satu komplikasi pada bayi prematur yaitu keadaan henti nafas selama 20 detik,
Surfaktan yang melapisi alveolus tidak cukup, sehingga alveolus mudah kolaps
dan bayi mengalami sesak napas. Kondisi ini disebut Respiratory Distress
Syndrome (RDS). By. Ny. K memerlukan penanganan yang intensif dengan
pengaturan suhu ruangan menjaga suhu ruang tetap 24℃ dan monitor suhu
tubuh setiap 2 jam, melakukan pencegahan infeksi dengan menjaga baju,
selimut, popok bayi tetap kering dan bersih, melakukan pengaturan dan
pengawasan intake nutrisi bayi sesuai dengan berat badan bayi dan order
dokter, rutin melakukan penimbangan berat badan bayi setiap hari, membantu
bayi beradaptasi dengan lingkungan, memberikan bantuan oksigen dan
pernapasan dan ini sesuai dengan penatalaksanaan pada bayi prematur
membutuhkan perawatan yang lebih intensif yaitu pengaturan suhu,
pencegahan infeksi, pengaturan dan pengawasan intake nutrisi bayi prematur,
penimbangan berat badan, membantu beradaptasi, pemberian oksigen, bantuan
pernapasan, mengkaji kesiapan untuk intervensi terpilih.