Asuhan Keperawatan pada Ny. F Post Sectio Caesarea dengan Indikasi Gagal Induksi di Ruang Delima RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur
1. Pengkajian keperawatan
Proses pengkajian dan pengumpulan data klien didapatkan dengan metode
anamnesa, observasi, penilaian klinis dan pemeriksaan diagnostik. Hasil
anamnesa didapat dari pengkajian kepada klien, keluarga serta catatan
rekam medis. Perbedaan antara data yang ditemukan dengan teori yaitu
tingkat nyeri yang dirasa oleh klien. Data pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang cukup menggambarkan keadaan klien. Pada masa
pemulihan, Ny. F perlu perawatan untuk mengobservasi kondisi luka
operasi, kondisi klien dan ambulasi dini secara bertahap.
2. Diagnosis keperawatan
Perumusan diagnosis yang berbeda dengan teori yaitu penulis mengangkat
diagnosis defisit pengetahuan tentang alat kontrasepsi. Diagnosis lainnya
seperti nyeri akut dan risiko infeksi sudah sesuai dengan konsep teori.
Penulis menggunakan acuan SDKI yang dikombinasikan dengan refrensi
buku lain dalam merumuskan diagnosis yang telah disesuaikan dengan
kasus kelolaan.
3. Perencanaan keperawatan
Berdasarkan hasil analisis, penulis menyusun perencanaan keperawatan
berdasatkan teori dan kondisi klien. Perencanaan dalam mengelola kasus
kelolaan klien dengan post sectio caesarea atas indikasi gagal induksi
terdapat kesenjangan dengan teori. Perbedaan tersebut yaitu dalam
menegakkan tujuan, penetapan waktu yang disesuaikan dengan kondisi
klien dan efektifitas terapi berdasarkan hasil penelitian sebelumnya.
4. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan dilakukan dimulai pada 8-10 Desember 2021.
Implementasi yang dilakukan dalam melakukan asuhan keperwatan sudah
sesuai dengan intervensi yang telah disusun. Pemberian asuhan
keperawatan penulis dibantu perawat ruangan dan tenaga medis lainnya
serta melibatkan keluarga dalam memandirikan klien.
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi sumatif dalam melakukan asuhan keperawatan dilakukan pada
hari terakhir pemberian asuhan keperawatan tanggal 10 Desember 2021.
Evaluasi dari tiga diagnosis keperawatan telah teratasi, namun tujuan
kriteria hasil yang dicapai belum tepat sehingga perencanaan perlu
dimodifikasi. Perencanaan dimodifikasi dengan pemberian discharge
planning yang dapat dilakukan klien dan keluarga dirumah, sehingga dapat
mencapai hasil yang diharapkan.