Asuhan Keperawatan Pada Anak L Dengan Obesitas Dalam Konteks Keluarga Di Jalan Bungur II NO.43A Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan
1. Pengkajian keperawatan keluarga melalui dua tahapan. Pengkajian
tahap pertama data yang dikumpulkan berasal dari pengkajian
keluarga yaitu; data identitas keluarga, tingkat perkembangan
keluarga, data lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga dan
stress dan koping keluarga. Lalu data pengkajian individu yang
meliputi; identitas individu, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik
head to toe, keadaan umum, menilai status gizi dengan mengukur
BB, TB, lingkar pinggang/perut, menghitung IMT, pada klien
obesitas akan ditemukan data Indeks Massa Tubuh >30 kg/m²,
lingkar pinggang pada wanita >89 cm dan pada pria >102 cm.,
status pernapasan biasanya ditemukan data adanya gangguan
pernapasan seperti sesak napas, wheezing, nafas cepat, dan
pernafasan dangkal. Sistem kardiovaskular dapat ditemukan data
adanya hipertensi, takikardi dan disritmia. Sistem integument dapat
ditemukan adanya bagian kulit yang tampak berwarna lebih gelap
karena adanya penumpukan kotoran pada lipatan kulit yang
lembab. Sistem neurologis, system musculoskeletal dapat
ditemukan data seperti adanya penurunan mobilitas dan
fleksibilitas sendi. Sistem gastrointestinal, genitourinary, status
psikososial, hasil pemeriksaan diagnostic/laboratorium. Kemudian
untuk pengkajian tahap kedua data yang dikumpulkan berdasarkan tugas keluarga dalam bidang kesehatan pada kondisi masalah yang
ditemukan, yang meliputi; kemampuan keluarga mengetahui
kondisi kesehatan, kemampuan keluarga mengambil keputusan
untuk mengatasi masalah kesehatan, kemampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan, kemampuan
keluarga mempertahankan atau memodifikasi lingkungan kondusif
untuk kesehatan, dan kemampuan keluarga memanfaatkan sumbersumber atau fasilitas kesehatan.
Hasil pengkajian pada anak L didapatkan hasil data yang sesuai
dengan teori yang ada. Data dikumpulkan dengan melakukan
wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik pada klien. Saat
dilakukan wawancara pada klien dan keluarga dapat kooperatif
sehingga penulis dapat menyelesaikan pengkajian dari data yang
dibutuhkan.
2. Diagnosis keperawatan yang ditemukan pada klien obesitas yaitu
deficit pengetahuan tentang obesitas, obesitas, dan pemeliharaan
kesehatan tidak efektif. Perumusan diagnosa ini sudah sesuai
dengan teori yang ada sehingga mendukung pencapaian tujuan
dilakukan asuhan keperawatan pada anak L.
3. Perencanaan disusun dengan membuat rencana tindakan dengan
tujuan yang spesifik untuk menyelesaikan masalah obesitas pada
klien. Rencana tindakan yang dilakukan adalah dengan
memberikan edukasi tentang obesitas dan berat badan efektif,
melakukan pemantauan nutrisi pada klien, dan juga melibatkan
keluarga dalam proses perawatan.
4. Implementasi yang dilakukan pada anak L sesuai dengan rencana
tindakan yang sudah dibuat dan sudah sesuai dengan teori yang
ada. Implementasi dilakukan dengan edukasi kesehatan,
monitoring, memberikan motivasi pada klien dan keluarga,
perlibatan keluarga dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan, selain itu diperlukan adanya kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada agar
penanganan obesitas lebih baik.
5. Evaluasi keperawatan dari ketiga diagnosis yang ada yaitu, deficit
pengetahuan tentang obesitas, obesitas, dan pemeliharaaan
kesehatan tidak efektif, dalam 3 kali kunjungan rumah masalah
deficit pengetahuan dapat teratasi, sedangkan masalah obesitas dan
pemeliharaan kesehatan tidak efektif belum tertasi. Intervensi
dilanjutkan dengan tetap mengontrol asupan makanan,
mempertahankan pola makan dan gaya hidup yang sehat,
melakukan aktivitas fisik atau olahraga, kolaborasi dengan dokter
atau ahli gizi untuk mengendalikan berat badan atau dengan
menganjurkan keluarga untuk datang ke fasilitas kesehatan yang
ada untuk konsultasi/memeriksakan kondisi klien yang obesitas.