Asuhan Keperawatan pada Ny. R yang mengalami Coronary Artery Disease (CAD) 3VD di Ruang ICCU Pelayanan Jantung Terpadu RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat
Berdasarkan hasil proses asuhan keperawatan pada Ny. r dengan Coronary Artery Disease
(CAD) Triple Vessel Disease (3VD), maka dapat disimpulkan bahwa:
Hasil pengkajian telah didapatkan data dengan melakukan anamnesa kepada klien,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik dan rekam medis klien. Pada hasil pengkajian Ny.
R memiliki faktor risiko CAD yang tidak dapat dimodifikasi yaitu usia >40 tahun dan jenis
kelamin perempuan serta faktor yang dapat dimodifikasi yaitu riwayat DM tipe II dan
Hipertensi. Manifestasi klinis yang ditemukan pada Ny. R telah sesuai dengan teori yaitu
mengeluh nyeri dada, sesak napas yang diperberat ketika posisi terlentang, kelelahan dan
pusing. Klien dilakukan tindakan CAG pada 3 Februari 2022 dengan kesan CAD 3VD pro
CABG.
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. R, penulis merumuskan 5 diagnosis
keperawatan yang ditemukan pada 7 Februari 2022 antara lain Penurunan Curah Jantung
berhubungan dengan perubahan preload, perubahan kontraktilitas. Hipovolemia berhubungan
dengan kegagalan mekanisme regulasi. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis (iskemia). Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan dengan
hiperglikemia. Dari kelima diagnosis keperawatan terdapat kesesuaian dengan teori yang
didasarkan pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (2017) sebagai acuan.
Dari diagnosis keperawatan yang telah disusun sesuai prioritas, penulis menyusun
perencanaan keperawatan sesuai Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (2018) sebagai
acuan. Dari seluruh diagnosis keperawatan, diharapkan dapat terselesaikan dalam 3x24 jam
pelaksanaan tindakan keperawatan serta memenuhi kriteria hasil yang telah dirancang
berdasarkan kondisi pasien dan kondisi perawatan.
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah dilakukan oleh penulis selama 3x24 jam
mulai tanggal 7, 8, dan 9 Februari 2022 telah sesuai dengan perencanaan keperawatan yang
disusun berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (2018). Namun terdapat
beberapa intervensi keperawatan yang tidak dapat diberikan berhubung dengan kondisi klien
yang kurang memungkinkan untuk dilakukan intervensi tersebut seperti pada diagnosis
penurunan curah jantung yang terdapat intervensi memantau berat badan.
Dari hasil evaluasi keperawatan yang dilakukan pada tanggal 9 Februari 2022 pada kelima
diagnosis keperawatan yaitu penurunan curah jantung, gangguan pertukaran gas, nyeri akut
dan ketidakstabilan kadar glukosa darah yang telah dilakukan selama 3x24 jam belum dapat
teratasi tetapi dari kriteria hasil dapat teratasi sebagian sehingga dapat disimpulkan masalah
belum teratasi dan intervensi dilanjutkan oleh perawat ruangan.