1. Dari hasil pengkajian dan konsep teori, hasil yang didapatkan sesuai dengan
teori dan kondisi Ibu S yaitu tanda dan gejala dari hipertensi yang dirasakan
Ibu S, pemeriksaan fisik pada Ibu S, faktor risiko dari hipertensi yang
terdapat di Ibu S serta kebiasaan pola hidup pada keluarga dan Ibu S seharihari. Data diperoleh dengan metode wawancara, observasi baik pada
anggota keluarga dan lingkungan keluarga, serta pemeriksaan fisik. Saat
dilakukan pengkajian Ibu S dan keluarga dapat kooperatif sehingga
memudahkan penulis dalam mengumpulkan data. Namun, terdapat
kesenjangan yang penulis temui mengenai konsep teori keluarga menurut
Widagdo, W., & Chairany (2020) dengan kasus pada Ibu S yaitu tugas
kesehatan dalam keluarga dimana keluarga belum mampu memenuhi ke 5
tugas tersebut. Didapatkan hasil dimana keluarga belum mampu mengenali
masalah kesehatan dan keluarga belum mampu merawat anggota keluarga
yang sakit.

2. Diagnosis keperawatan yang telah ditemukan penulis sesuai dengan teori
asuhan keperawatan menurut SDKI (2017) dan juga teori dari Ahmad Majid
(2018) yaitu nyeri akut pada Ibu S yang mengalami hipertensi, defisit
pengetahuan pada Ibu S yang mengalami hipertensi, ketidakpatuhan pada
45
Ibu S dalam mengonsumsi obat hipertensi dan menjalani diit hipertensi, dan
risiko penurunan curah jantung pada Ibu S yang mengalami hipertensi.
Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan SDKI (2017) menyesuaikan dari
tanda mayor dan tanda minor dari masing-masing diagnosis sehingga
mendukung untk ditegakkan menjadi diagnosis aktual pada Ibu S.

3. Perencanaan keperawatan yang telah disusun bersama antara pasien dengan
keluarga sudah sesuai dengan konsep teori menurut SIKI (2018) dan
kebutuhan Ibu S serta keluarga untuk mengurangi atau mengatasi masalah
pada Ibu S yaitu masalah nyeri akut pada Ibu S yang mengalami hipertensi,
masalah defisit pengetahuan pada Ibu S mengenai penyakit hipertensi,
masalah ketidakpatuhan Ibu S dalam mengonsumsi obat hipertensi dan
menjalankan diit hipertensi, dan masalah risiko penurunan curah jantung
pada Ibu S yang mengalami hipertensi.

4. Implementasi atau tindakan keperawatan yang dilakukan telah dilaksanakan
sesuai dengan penyusunan terhadap perencanaan yang ada berdasarkan
kondisi pada Ibu S, dalam melakukan tindakan penulis selalu
memperhatikan prinsip-prinsip dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
yaitu interaksi yang meliputii komunikasi, dinamika, hubungan internal
antar keluarga, struktur dan fungsi keluarga serta subsitem keluarga yang
saling berketergantungan dengan kesehatan di lingkungan keluarga.
Kegiatan utama dalam pelaksanaan tindakan keperawatan difokuskan untuk
memonitor tekanan darah, menganjurkan untuk mengonsumsi obat
hipertensi secara rutin, pemberian pendidikan kesehatan yang melibatkan
peran aktif dari keluarga serta memanfaatkan sumber daya disekitar
keluarga semaksimal mungkin serta peran keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit.

5. Evaluasi keperawatan yang ditemukan pada empat diagnosis yaitu nyeri
akut pada Ibu S yang mengalami hipertensi telah teratasi, defisit
46
pengetahuan pada Ibu S mengenai penyakit hipertensi telah teratasi,
ketidakpatuhan Ibu S dalam mengonsumsi obat hipertensi dan menjalankan
diit hipertensi telah teratasi, dan risiko penurunan curah jantung pada Ibu S
yang mengalami hipertensi tidak menjadi aktual.