Latar Belakang. Penggunaan tas punggung yang tidak sesuai dari segi desain,
berat beban, cara membawa dapat menyebabkan dampak negatif bagi siswa karena
meningkatnya tekanan pada struktur tulang belakang remaja pada saat masa
pertumbuhan. Deteksi sedini mungkin harus dilakukan guna mengetahui adanya
efek jangka panjang pada penggunaan tas yang salah agar dapat dilakukan
penanganan dengan segera mungkin untuk menghindari terjadinya gangguan
muskuloskletal yang lebih parah.

Tujuan. Menganalisis hubungan penggunaan tas punggung yang tidak ergonomis
terhadap kelainan tulang belakang (skoliosis) pada siswa SDN Cilandak Barat 08
Jakarta Selatan

Metode. Penelitian kuantitatif analitis, dengan studi cross sectional. Didapatkan
sampel sebanyak 88 (N=145) siswa/i SDN Cilandak Barat 08 Jakarta Selatan
dengan kriteria khusus menggunakan tas punggung tidak ergonomis.

Hasil. Ditemukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara karakteristik tas
punggung dengan kejadian skoliosis (p-value 1.000) dan OR 1.261. Didapatkan
rata-rata responden mengalami keluhan muskuloskeletal akibat penggunaan tas
punggung dengan karakteristik tas tidak ergonomis 64.8% dan prevelensi skoliosis
20.5%.

Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan antara karakteristik tas punggung dengan
kejadian skoliosis sehingga penggunaan tas tidak ergonomis tetap dapat di gunakan
dengan memperhatikan aspek rekomendasi aturan pakai.

Saran. Memperhatikan penggunaan tas dengan aturan desain, cara pakai, beban tas,
serta durasi pakai yang tidak melewati batas rekomendasi.