Salah satu tugas perawat gigi di Balai Pengobatan Gigi di Puskesmas adalah melakukan pencegahan infeksi silang yang melipiti sterilisasi. Sterilisasi alat kedokteran gigi merupakan salah satu tahapan wajib dalam pelayanan kesehatan gigi. Infeksi silang merupakan penularan penyakit dari seseorang kepada orang lain, yang umumnya melalui suatu perantara. Kunci pencegahan infeksi pada fasilitas pelayanan kesehatan adalah mengikuti prinsip pemeliharaan hygene yang baik, kebersihan dan sterilisasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran kebiasaan perawat gigi dalam sterilisasi instrumen kedokteran gigi dan kejadian infeksi silang di wilayah Puskesmas Kota Depok tahun 2018. Sampel pada penelitian ini adalah 35 perawat gigi di Puskesmas Kota Depok dengan menggunakan tehnik total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Hasil Penelitian ini menunjukkan sebanyak 26 (74%) Puskesmas memiliki SOP sterilisasi dan 9(26%) Puskesmas belum meiliki SOP. Untuk kebiasaan perawat gigi dalam melaksanakan sterilisasi alat, sebanyak 5(14%) Puskesmas melakukan prosedur sterilisasi secara lengkap dan urut. Infeksi silang terjadi di 3(8,5%) Puskesmas Kota Depok. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar Puskesmas Kota Depok memiliki SOP sterilisasi, seluruh Puskesmas memiliki alat sterilisasi, sebagian kecil melakukan prosedur sterilisasi secara lengkap dan urut, kejadian infeksi silang yang dilaporkan hanya sedikit.