GAMBARAN PERBEDAAN DEBRIS INDEX SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MURID KELAS V SDN PERENG KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG TAHUN 2018
Debris Index adalah nilai atau skor endapan lunak yang terjadi karena adanya sisa makanan yang melekat pada permukaan gigi penentu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perbedaan Debris Index sebelum dan sesudah penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada murid kelas V. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sampel penelitian adalah murid kelas V SDN Pereng Kecamatan Taktakan Kota Serang yang berjumlah 37 murid. Data dikumpulkan dengan cara melakukan pemeriksaan kepada responden satu persatu sebelum dan sesudah penyuluhan dibulan Mei tahun 2018. Kemudian hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan. Alat penelitian yang digunakan berupa lembar pemeriksaan Debris Index. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan penyuluhan murid yang memiliki Debris Index dengan kriteria baik berjumlah 0 orang (0%), murid yang memiliki kriteria sedang berjumlah 17 orang (45,95%), dan murid yang memiliki kriteria buruk berjumlah 20 orang (54,05%). Jumlah seluruh murid mempunyai skor Debris Index 73,36, Debris Index rata-rata 1,98 dengan kriteria buruk. Jumlah murid laki-laki 11 orang mempunyai skor Debris Index 18,8, Debris Index ratarata 1,7 dengan kriteria sedang. Sedangkan jumlah murid perempuan 26 orang mempunyai skor Debris Index 54,56, Debris Index rata-rata 2,09 dengan kriteria sedang. Sesudah diberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut murid yang memiliki Debris Index dengan kriteria baik berjumlah 2 orang (5,4%), murid yang memiliki kriteria sedang berjumlah 22 orang (59,46%), dan murid yang memiliki kriteria buruk berjumlah 13 orang (35,14%). Jumlah seluruh murid mempunyai skor Debris Index 60,85, Debris Index rata-rata 1,64 dengan kriteria sedang. Jumlah murid laki-laki 11 orang mempunyai skor Debris Index 15,45, Debris Index rata-rata 1,4 dengan kriteria sedang. Sedangkan jumlah murid perempuan 26 orang mempunyai skor Debris Index 45,4, Debris Index rata-rata 1,74 dengan kriteria sedang. Setelah diberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut terjadi peningkatan Debris Index dari kriteria buruk menjadi kriteria sedang. Promosi kesehatan mampu untuk mengupayakan rencana untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok maupun masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan. Dengan demikian dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.