GAMBARAN IMPLEMENTASI TATALAKSANA DESINFEKSI DENTAL UNIT PADA MAHASISWA TINGKAT II DI KLINIK JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES JAKARTA 1 TAHUN 2018JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES JAKARTA 1 TAHUN 2018
Kedokteran gigi merupakan salah satu bidang yang rawan untuk terjadinya kontaminasi silang. Tenaga pelayanan kesehatan gigi dan mulut harus melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi silang sesuai dengan standar operasional prosedur. Salah satunya adalah pelaksanaan desinfeksi dental unit dilakukan sesuai prosedur yang tepat, sehingga penularan penyakit dari tenaga kesehatan ke pasien dan sebaliknya atau antara pasien satu ke pasien lainnya dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi tatalaksana desinfeksi dental unit pada mahasiswa tingkat II di Klinik Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Jakarta 1 Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jumlah sampel 46 responden. Data yang digunakan adalah data primer dengan melakukan observasi pada responden yang melakukan desinfeksi dental unit. Hasil Penelitian menunjukan bahwa kelas reguler yang melakukan desinfeksi dental unit sesuai prosedur sejumlah 2%, dan yang tidak sesuai prosedur sejumlah 78%. Sedangkan, dari kelas karyawan tidak ada yang melakukan desinfeksi dental unit sesuai dengan prosedur 20%. Responden lakilaki tidak ada yang melakukan desinfeksi dental unit sesuai dengan prosedur 15%. Sedangkan, responden perempuan yang melakukan desinfeksi dental unit sesuai dengan prosedur sejumlah 2%, dan yang tidak sesuai prosedur sejumlah 83%. Responden yang melakukan persiapan desinfeksi dental unit sesuai prosedur sejumlah 57%, dan yang tidak sesuai prosedur sejumlah 43%. Pada tahap pelaksanaan desinfeksi dental unit, responden yang melakukan pelaksanaan desinfeksi dental unit sesuai prosedur sejumlah 2%, dan yang tidak sesuai prosedur sejumlah 98%. Pada tahap penyelesaian desinfeksi dental unit, responden yang melakukan penyelesaian desinfeksi dental unit sesuai prosedur sejumlah 41%, dan yang tidak sesuai prosedur sejumlah 59%. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden belum maksimal dalam melakukan pelaksanaan desinfeksi dental unit sesuai dengan standar operasional prosedur. Disarankan untuk melakukan pelaksanaan desinfeksi dental unit secara lengkap dan tepat sesuai standar operasional prosedur sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi silang.