Proses pengkajian keperawatan pada Ny. F dilakukan dengan melalui
anamnesa klien dan keluarga, pemeriksaan fisik dan rekam medis yang
didalamnya terdapat hasil pemeriksaan penunjang serta dokumentasi. Dari
hasil pengkajian didapat kesinambungan teori dengan kasus yaitu Ny. F
berusia 41 tahun yang dimana merupakan faktor predisposisi terjadinya
mioma uteri, adanya hasil pemeriksaan penunjang USG Transvaginal yang
menunjukan kesan mioma uteri geburt dengan ukuran 3,04 x 3,31 cm, Ny. F
termasuk mioma uteri submukosa atau dapat disebut mioma uteri geburt, Ny.
F mengalami perdarahan pervagina selama haid sejak bulan maret 2021 yang
dimana merupakan gejala yang dapat timbul karena mioma, Ny. F kuret pada
tanggal 27 Mei 2021 setelah Hb membaik yaitu 10.9 g/dl dari Hb sebelumnya
yaitu 6.5 g/dl (sebelum transfusi) hal ini sesuai dengan teori yaitu
penatalaksanaan kuret dilakukan bila Hb >8 g/dl, Ny. F mengatakan ada rasa
takut setelah mengetahui mengidap penyakit dan merasa takut dengan rencana
kuret untuk miomanya dimana dampak psikologis yang dapat timbul pada
penderita mioma uteri yaitu berupa kecemasan yang tinggi sebelum dan
sesudah operasi, setelah dilakukan kuret pada tanggal 27 Mei 2021 didapat
Ny. F merasa nyeri di area, nyerinya seperti diremas (keram), skala nyeri 3
dan nyerinya hilang timbul setelah dilakukan kuret.