Asuhan Keperawatan Pada NN.B Yang Mengalami halusinasi Pendengaran Di Ruang Antareja RS. DR. H. Marzoeki Mahdi Bogor
Dari pembahasan asuhan keperawatan pada Nn. B dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengkajian yang dilakukan tanggal 02-06 Februari 2021, penulis
melakukan wawancara terhadap klien, perawat ruangan, dan menelaah
data rekam medik klien. Hasil dari data pengkajian menurut teori dan
praktik lapangan yang penulis dapatkan sudah sesuai yaitu data
objektifnya adalah bersikap seolah mendengar sesuatu, menyendiri,
melamun, konsentrasi buruk, mondar-mandir dan bicara sendiri, dan
data subjektifnya klien mengatakan sering mendengar suara-suara di
waktu malam hari (PPNI, 2016)
2. Diagnosa yang penulis dapat ada tiga yaitu gangguan persepsi sensori
(halusinasi pendengaran), isolasi social, dan harga diri rendah. Dan
halusinasi menjadi diagnosa utama berdasarkan teori dan disebabkan
oleh isolasi social dan harga diri rendah yang terjadi pada klien.
3. Perencanaan keperawatan untuk mengatasi tiga diagnosis utama yang
ditemukan penulis sudah sesuai dengan ketentuan dan standar
keperawatan klien yaitu dengan Bina hubungan saling percaya dengan
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik: sapa klien dengan ramah
baik verbal maupun nonverbal, perkenalkan nama, nama panggilan dan
tujuan perawat berkenalan, tanyakan nama lengkap dan nama panggilan
yang disukai klien, buat kontrak yang jelas, kebutuhan dasar klien,
tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien, dengarkan
56
dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien. Adakan kontak
sering dan singkat secara bertahap. Observasi tingkah laku klien terkait
dengan halusinasinya, tanyakan penyebab isolasi dirinya, berikan
pujian atas kemampuan yang klien miliki.
4. Implementasi yang dilakukan penulis dari tanggal 02-06 Februari 2021
menggunakan komunikasi terapeutik dan semua sudah dilakukan sesuai
perencanaan yang dibuat.
5. Evaluasi yang dilakukan penulis pada tanggal 02-06 Februari 2021
untuk gangguan persepsi sensori, isolasi social dan harga diri rendah,
penulis mendapatkan hasil evaluasi klien menunjukkan peningkatan
yaitu sesekali tertawa sendiri, kontak mata focus pada lawan bicara,
klien terlihat melakukan aktivitas sesuai jadwal, konsentrasi mulai
meningkat, klien sudah jarang mondar-mandir dan melamun, klien
sudah mulai berinteraksi dengan teman sekamarnya, klien mampu
menyebutkan 2 orang nama teman sekamarnya. Klien mampu
merapihkan tempat tidur secara mandiri, postur tubuh tegak, sesekali
berjalan menunduk.