GAMBARAN JUMLAH KASUS GANGREN RADIX BERDASARKAN KARAKTERISTIK PASIEN DI PUSKESMAS SAWANGAN PADA TAHUN 2020
Kurangnya kesadaran akan pencegahan penyakit gigi, khususnya
bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Karena alasan ekonomi atau alasan
lainnya, namun pengobatan yang ada harus melalui beberapa tahapan, serta relatif
lama dan mahal, sehingga pencabutan gigi biasanya menjadi pilihan utama,
kerusakan gigi yang meluas dan tidak terawat dapat menyebabkan hilangnya seluruh
mahkota dan meninggalkan sisa akar atau juga dikenal sebagai Gangren Radix.
Tujuan: Untuk mengetahui Gambaran jumlah kasus Gangren Radix berdasarkan
Karakteristik Pasien di Puskesmas Sawangan pada Tahun 2020. Dengan melihat
jumlah kasus Gangren Radix pasien berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, gigi
anterior dan gigi posterior. Metode: Penelitian deskriptif yang dilakukan
menggunakan data sekunder yaitu melalui formulir rekapitulasi data rekam medis
pasien dengan kasus Gangren Radix pada bulan Januari-Desember Tahun 2020. Hasil:
Total pasien 1.340 dan yang mengalami Gangren Radix 79 pasien (5,9%) dengan 102
kasus, pasien dengan kasus lainnya terdapat 1.261 pasien (94,1%). Kasus Gangren
Radix berdasarkan kelompok umur paling tinggi pada masa dewasa akhir 36–45 tahun
(29,1%). Kasus Gangren Radix paling banyak berdasarkan jenis kelamin terjadi pada
perempuan 58 pasien (73,4%) dari pada laki-laki 28 pasien (26,6%). Dan berdasarkan
posisi gigi kasus yang paling banyak terjadi pada gigi posterior dengan 78 kasus
(76,5%) sedangkan gigi anterior 24 kasus (23,5%). Kesimpulan: Kelompok umur
tertinggi terjadi pada masa dewasa akhir 36-45 tahun (29,1%). Berdasarkan jenis
kelamin perempuan paling tinggi dengan 58 pasien (73,4%) dan kasus paling banyak
terdapat pada gigi posterior 78 kasus (76,5%