Banyak orang memiliki susunan gigi yang tidak teratur (maloklusi).
Ada yang gigi rahang atas maju,dan ada pula berjejal atau sebaliknya kecil-kecil dan jarang.
Penderitanya sering merasa rendah diri, minder dan enggan senyum. Gigi yang berjejal
menjadikannya sulit dibersihkan sehingga gigi bisa berlubang atau terkena penyakir radang
gusi (gingivitis). Bisa juga terjadi ganguan pengunyahan, yang menyebabkan sakit kepala
atau nyeri leher. untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukanya alat untuk meratakan gigi
(orthodonti).dimana pada pengunaan alat ortho tersebut memerlukan perawatan yang lebih
intensif mengingat lebih sulit pembersihannya sehingga dapat mempengaruhi kesehatan
gusi.Tujuan : Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kesehatan gusi pasien
pengguna alat orthodonti. Metode : Study literatur pembandingan dari penelitian beberapa
penelitian relevan dengan melihat kebersihan giginya dan lama pemakaian alat
orthodontinya. Hasil : terdapat 5 penelitian yang di telah oleh penulis, salah satunya hasil
berdasarkan lama pemakaian alat ortodontik cekat untuk pemakaian kurang dari satu tahun
didapatkan sebanyak 25 subyek (58,1%) sedangkan pemakaian untuk 1-2 tahun sebanyak
18 subyek (41,9%). Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Stefanni di Medan yang
menunjukkan bahwa lama pemakaian alat ortodontik terbanyak pada pemakaian kurang
dari satu tahun dengan jumlah responden 65 orang (51,2%). Kesimpulan : Kebersihan
gigi pada pasien pengguna alat orthodonti cekat maupun lepas tersebut cukup baik
dan tidak di temukanya kasus gingivitis yang berat , dan lama pemakaian jangka
pendek maupun panjang dengan rata- rata pemakaian alat ortodontik cekat antara
1 – 2 tahun, dan ortho lepas 6 bulan – 1 tahun tidak menunjukkan kasus gingivitis
yang berat dan tidak akan memberikan dampak negatif jika konsisten untuk
menjaga kebersihan gigi dan mulutnya.