Perilaku merokok merupakan hal yang biasa kita temui
dimanapun. Merokok adalah salah satu faktor penyebab terjadinya calculus dan
gingivitis. Kebiasaan ini sudah begitu luas dilakukan baik dalam lingkungan
pendidikan tinggi maupun rendah. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui gambaran calculus dan gingivitis pada perokok aktif pada
office boy di Badiklat PKN BPK RI Jakarta Selatan Tahun 2020 dengan jumlah
populasi 30 orang. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah Total Sampling. Hasil : Hasil
penelitian ini dapat diketahui bahwa dari jumlah 30 responden, didapatkan
responden yang status calculusnya tidak ada sebanyak 3 responden (10%), yang
status calculusnya ada sebanyak 27 responden (90%). Dan juga dapat diketahui
bahwa dari jumlah 30 responden, didapatkan responden yang status Gingivitisnya
tidak ada sebanyak 20 responden (66,6%), yang status Gingivitisnya ada sebanyak
10 responden (33,4%). Kesimpulan : Penelitian ini menggambarkan bahwa
calculus pada office boy perokok aktif sebesar 90% dan gingivitis pada office boy
perokok aktif sebesar 33,4%. Hal ini diperlukan upaya untuk membangkitkan
kesadaran baik office boy maupun pada pegawai yang lainnya tentang bahaya
merokok khususnya di Badiklat PKN BPK RI Jakarta Selatan dengan cara
memberi penyuluhan dari tenaga medis setempat dan diperlukan kerjasama antara
tenaga medis baik office boy maupun pada pegawai yang lainnya untuk
mengurangi angka penyakit gingivitis, yaitu dengan melakukan pembersihan
karang gigi setiap 6 bulan sekali..